Liputan6.com, Jakarta - Siapapun dapat mengalami kasus penipuan di manapun dan kapanpun. Dahulu, salah satu penipuan yang terkenal melalui SMS ‘mama minta pulsa’ yang sempat marak. Selain itu, penipuan melalui media telepon memang sudah sering terjadi, seperti berpura-pura menjadi pihak bank, asuransi, dan sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Seiring teknologi berkembang, para penipu juga terus mencari celah agar korbannya dapat percaya dengan tipuan yang mereka lancarkan. Akun Twitter @satyaapermana mengunggah pengalamannya ketika ditelepon seorang penipu.
Mengaku dari Gojek
Twit yang dibuat Satya pada Jumat (25/10/2019) telah mendapatkan lebih dari 12 ribu suka dan 15 ribu retweets. Satya menceritakan pada sore hari ia menerima telepon dari perusahaan Gojek.
Satya mendapatkan informasi bahwa dirinya mendapatkan saldo Gopay sebesar Rp 1 juta. Namun, orang yang menelpon Satya memberi syarat, yaitu menyebutkan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS.
Advertisement
Balik Menipu
Satya sontak sadar bahwa telepon tersebut merupakan penipuan yang sudah sering terjadi. Kemudian ia justru menipu kembali si penipu dengan menyebutkan kode OTP yang salah berkali-kali hingga si penipu menutup telepon. Setelah itu, Satya yang jahil menelpon kembali si penipu. Tetapi kali ini ia merekam telepon.
Menyerah dan Mengaku
Tidak disangka, si penipu justru menyerah dan tidak lagi menipu Satya. Ia mengaku kepada Satya bahwa dirinya adalah seorang penipu. Penipu itu menjelaskan bahwa uang Rp 1 juta yang ditawarkan hanyalah fiktif dan Satya sedang ditipu.
“Iya ini penipuan. Enggak ada cashback satu juta itu hanya ditipu saja bapak,” ujar si penipu dalam video yang diunggah akun @satyaapermana.
Advertisement
Pencerahan untuk Penipu
Akun @satyaapermana juga mengunggah nomor si penipu sebagai bukti. Ia juga mengajak warganet untuk memberi pencerahan kepada si penipu.
“Btw, yang meragukan keberadaan si bapak penipu yang jujur ini, silakan bisa langsung hubungi belio. Mungkin kita bisa sisihkan sedikit support akan arti hidup,” kata Satya.
Penulis:
Timothy Juliano
Universitas Multimedia Nusantara