FOTO: Menguji Kandungan Halal Melalui Teknologi ddPCR

Keberadaan teknologi ddPCR dinilai efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi dalam proses penelitian halal, penyakit, dan produk rekayasa genetika.

oleh Johan Fatzry diperbarui 30 Okt 2019, 15:47 WIB
ddPCR, Teknologi Halal yang Sesuai Dengan Kebutuhan Digitalisasi
Keberadaan teknologi ddPCR dinilai efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi dalam proses penelitian halal, penyakit, dan produk rekayasa genetika.
Sejumlah peneliti saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Keberadaan teknologi ddPCR dinilai efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi dalam proses penelitian halal, penyakit, dan produk rekayasa genetika. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Peneliti memasukan sample saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Data yang dihadirkan ddPCR mencermikan data berupa sinyal positif dan sinyal negatif serta memiliki tingkat sensitivitas dan akurasi yang tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sejumlah peneliti saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Keberadaan teknologi ddPCR dinilai efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi dalam proses penelitian halal, penyakit, dan produk rekayasa genetika. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Peneliti memasukan sample saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Data yang dihadirkan ddPCR mencermikan data berupa sinyal positif dan sinyal negatif serta memiliki tingkat sensitivitas dan akurasi yang tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Peneliti memasukan sample saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Data yang dihadirkan ddPCR mencermikan data berupa sinyal positif dan sinyal negatif serta memiliki tingkat sensitivitas dan akurasi yang tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sejumlah peneliti saat workshop Teknologi ddPCR di Gedung LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Keberadaan teknologi ddPCR dinilai efektif dan sesuai dengan kebutuhan digitalisasi dalam proses penelitian halal, penyakit, dan produk rekayasa genetika. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya