Produktivitas Pekerja Indonesia di Asia Urutan Berapa?

Secara keseluruhan, produktivitas pekerja di negara-negara Asia 24 naik 5 persen dari tahun 2015-2017.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Okt 2019, 19:00 WIB
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tercatat memiliki tingkat produktivitas pekerja yang masih rendah dalam lingkup region Asia. Posisi Indonesia masih di bawah Malaysia dan Singapura. 

Hal ini dijelaskan dalam laporan APO (Asian Productivity Organization) Productivity Databook 2019. APO sendiri adalah suatu organisasi antar pemerintahan regional Asia-Pasifik, berdiri tahun 1961.

"Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dalam beberapa cara, tergantung pada definisi input dan output item yang berkaitan dengan tenaga kerja," terang laporan tersebut, sebagaimana dikutip Liputan6.com, Rabu (30/10/2019).

Dalam perhitungan tingkat produktivitas tiap pekerja (berdasarkan nominal gaji pekerja per tahun 2017 dalam US Dollar), Indonesia berada di posisi 13 dengan level produktivitas 21 persen atau senilai USD 26 ribu, sekitar Rp 364,7 juta (asumsi kurs Rp 14.027).

Posisi ini masih kalah dari Malaysia yang ada di posisi 8 dengan persentase 49 persen atau senilai USD 60 ribu.

Untuk nomor wahid, bertengger Singapura dengan level produktivitas sebesar 115 persen atau senilai USD 143.3 ribu.

Hong Kong berada di posisi ke-2 dengan persentasi 94 persen atau senilai USD 116 ribu, Republik Rakyat Tiongkok sebesar 81 persen atau senilai USD 99,7 ribu dan Jepang 64 persen atau senilai USD 79,7 ribu.

Adapun Sri Lanka menduduki posisi 9 dengan persentase 25 persen atau senilai USD 31,2 ribu serta Mongolia di posisi 10 dengan persentase 23 persen atau senilai USD 28,3 ribu.

Perhitungan ini terlampir dalam figure 28 laporan APO Productivity Databook 2019.


Naik 5 Persen Secara Keseluruhan

Pemandangan deretan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (29/9). Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen tetap realistis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Secara keseluruhan, produktivitas pekerja di negara-negara Asia 24 naik 5,0 persen dari tahun 2015-2017. Ini juga naik dari periode 2010-2015 yang sebesar 4,8 persen.

Negara yang termasuk dalam Asia 24 ialah Bangladesh, Cambodia, Republik Rakyat Tiongkok, Fiji, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Jepang, Korea, Laos, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Bhutan, Brunei, China dan Myanmar.

Di Asia, China mengalami penurunan produktivitas pekerja dari 7,3 persen menjadi 6,5 persen dalam periode yang sama. Sementara, Vietnam, Thailand dan India cenderung naik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya