Idham Aziz Bakal Prioritaskan Lulusan Madrasah Masuk Polri

Idham mengatakan, siswa-siswi lulusan Aliyah atau mereka yang memiliki dasar agama kuat mendapat perhatian khusus terkait perekrutan anggota Polri.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2019, 18:10 WIB
Kabareskrim Komjen Idham Azis bersiap menjalani Uji Kepatutan dan Kelayakan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri yang ajukan Presiden Jokowi menggantikan Kapolri sebelumnya Tito Karnavian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komjen Idham Aziz bakal menghapus segala bentuk diskriminasi dalam perekrutan anggota Polri apabila dirinya menjabat Kapolri.

Hal itu diutarakannya saat disinggung anggota Komisi III Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal saat uji keyalakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. 

"Dalam proses rekrutmen, ada bahasanya diskriminasi. Biasanya kalau lulusan Aliyah tidak disamakan dengan lulusan sekolah umum. Padahal itu sederajat. Terkadang ada perlakuan (diskriminasi) terhadap lulusan Aliyah," kata Cucun kepada Idham Aziz di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10). 

Idham menjawab hal tersebut. Dia bilang, siswa-siswi lulusan Aliyah atau mereka yang memiliki dasar agama kuat mendapat perhatian khusus terkait perekrutan anggota Polri. 

"Kami rekrut yang punya keahlian mengaji, azan, dan ceramah. Kami beri porsi khusus. Bahkan, dalam tes, dia tidak perlu sesempurna yang lain," ujar Aziz. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Jadi Modal Penting

Menurutnya, latar belakang ahli agama punya modal penting supaya bisa menjaga keamanan warga. Tidak hanya beragama Islam, kata Idham, pendekatan itu diterapkan sesuai kondisi demografis daerah-daerah tertentu.

"Karena nantinya mereka akan menjadi babinkamtibmas yang azan dan mengaji di kelurahan-kelurahan. Begitu juga dengan agama-agama lain, di NTT dan di Manado," papar dia.

Kemudian, Polri bukan cuma menjaring lulusan sekolah lanjutan atas berbasis keagamaan. Tetapi, menggalakkan rekrutmen dari sekolah berbasis kejuruan.

Dia memastikan program ini sudah berjalan lama. Hanya saja kegiatan tersebut jarang terekspos. "Enggak cuma Aliyah, kta juga mulai rekrut SMK, itu sudah berjalan, cuma kurang publikasi," tutupnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya