Anggaran Komputer Rp 132 Miliar, PSI: Siswa Butuh Spesifikasi Seperti Apa Sih?

Pengadaan komputer di SMK Negeri total harga Rp 132 miliar untuk 7.313 unit. Satu komputer Rp 15 juta.

oleh Ika Defianti diperbarui 30 Okt 2019, 20:09 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pengadaan peralatan kompetensi keahlian unit sekolah baru SMK Negeri yang diajukan Pemprov DKI Jakarta menjadi sorotan. Sebab besaran anggarannya mencapai Rp 132 milliar.

Hasil tangkap layar dari website apbd.jakarta.go.id yang diperoleh Fraksi PSI tertuliskan anggaran tersebut untuk pengadaan komputer, printer warna dan server. Untuk 7.313 unit komputer dianggarkan sebesar Rp 121 Milliar dengan harga satuan Rp 15 juta.

Pengadaan itu juga dibebankan pajak penambahan nilai atau PPN untuk komputer senilai Rp 11 milliar. Kemudian untuk pengadaan printer warna dua buah secara satuan dianggarkan sebesar Rp 7,4 juta dengan pajak Rp 1 juta.

Lalu, untuk pengadaan 30 unit server dikenakan harga satuan Rp 46 juta dengan pajak secara keseluruhan sebesar Rp 138 juta.

"Pengadaan komputer di SMK Negeri total harga Rp 132 miliar untuk 7.313 unit. Satu komputer Rp 15 juta. Memangnya siswa butuh spesifikasi komputer seperti apa sih? Sampai beli komputer harga semahal itu," kata Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, William Aditya di gedung DPRD, Rabu (30/10/2019).

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS


Peruntukkan Komputer

Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat menyatakan komputer itu diperuntukkan untuk membantu dan memperlancar proses ujian berbasis komputer.

Akan tetapi, kini pihaknya berencana untuk membuat beragam alternatif terkait pengggunaan komputer dan rencananya akan direvisi.

"Artinya, pada saat ujian adik-adik SMK, kita bisa gunakan komputer yang SMA. Jadi coba kami pending, tidak melakukan pembelian untuk komputer untuk SMK. Begitu juga untuk rencana pembelian komputer untuk SD, SMP," ucap Syaefuloh.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ilustrasi Anggaran Belanja Negara (APBN)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya