Liputan6.com, Jakarta - Mobil mewah yang beredar saat ini, rata-rata sudah dilengkapi dengan moonroof. Dengan fitur ini, mampu menghadirkan nuansa yang berbeda saat berada di dalam kabin.
Menurut catatan sejarah, moonroof merupakan pengembangan dari fitur sunshine roof atau yang dikenal dengan sunroof. Sunroof pertama kali diproduksi oleh Traugott Golde pada 1927.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir laman resmi pressroomtoyotaastra.com, sejak pertama kali diperkenalkan, sunroof didesain persegi panjang berukuran antara 25 persen hingga 75 persen luas atap. Fitur ini terbuat dari material plat solid dengan warna bodi. Sunroof bekerja secara manual dengan menggunakan tuas putar.
Pada 1973, perusahaan milik Golde diakusisi oleh Rochwell Automotive. Seiring pesatnya perkembangan teknologi pada industri otomotif, Rochwell Automotive kian berinovasi dengan melakukan pengembangan cara kerja sunroof dengan modul slide dan tilt.
Tahun yang sama, sunroof dikembangkan menggunakan bahan tempered glass yang menghadirkan nuansa berbeda pada kabin kendaraan. Pengembangan tersebut juga menghadirkan istilah baru bernama moonroof. Istilah moonroof pertama kali dicetuskan oleh John Atkinson.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Struktur Bertingkat
Moonroof juga dikembangkan dengan struktur tempered glass secara bertingkat. Tidak hanya sebagai pelengkap fitur kemewahan, moonroof didesain untuk memberikan ventilasi agar udara segar mampu masuk kedalam kabin melalui atap serta masuknya cahaya.
Lebih 40 tahun hadir sebagai fitur mewah, moonroof kian diminati serta menjadi tren pada sebagian konsumen.
Fitur moonroof kian berkembang dengan diiringi teknologi terbaru dengan modul pengaturan intensitas ukuran buka-tutup otomatis sesuai kebutuhan dan kenyamanan.
Advertisement