Liputan6.com, Surabaya - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Kali ini prestasi datang dari tim Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) meraih Juara I lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tingkat Nasional.
Lomba bertajuk Sharia Economic Celebration (Seleb) itu diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Sabtu-Minggu, 26 hingga 27 Oktober 2019.
Tim yang meraih juara itu beranggotakan M. Rizky Alvin (2018), Alaik Wahyu Rozaki (2018), Mir’atun Nisa (2018). Mereka berhasil meraih Juara I LKTI dengan mengusung pembahasan tentang Sharia Wedding Organizer (SHAWOO) sebagai upaya layanan produk halal dengan konsep sharing economy.
Baca Juga
Advertisement
Mir’atun salah satu anggota tim mengatakan, latar belakang timnya mengambil tema itu adalah selama ini kebanyakan masyarakat Indonesia tidak begitu memperhatikan tentang tata cara pernikahan yang baik dan benar sesuai dengan prinsip Islam. Jadi mereka memiliki ide untuk mengangkat tema tentang SHAWOO.
"Kita itu bahwasanya kebanyakan melewatkan. Kalau misalkan orang-orang itu asal saja nikah, asal aja ngambil WO, padahal beberapa WO itu tidak sesuai dengan syariahnya, jadi seperti memakai pakaian bebas hanya asal sama dan seragam padahal tidak menutup aurat. Serta kadang mengadakan acara prasmanan, tetapi tidak menyediakan tempat duduk," ujar Mir’a sapaan akrabnya, Rabu (30/10/2019).
Mir’a juga menuturkan, ide dia dan tim itu dicetuskan salah satunya untuk memperkenalkan kepada masyarakat menikah dengan konsep syariah tidaklah susah. Hal yang menarik dari ide yang diangkat adalah menggunakan sharing economy.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Menurut Mar’a, cukup susah untuk mencari referensi mengakat topik KTI-nya. Sehingga, mereka hanya mengambil referensi dari beberapa jurnal dan skripsi tentang Walimatul ‘Urs.
"Jadi dalam sharing economy itu kita tidak punya sumber daya, tapi semuanya kita supply dari para mitra. Jadi di sini SHAWOO itu sebagai platform yang mempertemukan antara konsumen dengan mitra. Nah hal ini yang membuat para juri tertarik,” jelas mahasiswi semester tiga Ekonomi Islam tersebut.
Mir’a juga mengungkapkan topik yang dia dan tim angkat sangat mencuri perhatian para dewan juri. Salah satunya, Ali Sakti dari Bank Indonesia. Ali Sakti menawarkan sebuah pendanaan Bank Indonesia agar SHAWOO tidak hanya berhenti pada karya tulis ilmiah saja, tetapi ke depan dapat terealisasi.
Tidak hanya mendapatkan juara I saja, tetapi mereka juga berhasil meraih Best Paper dan berhasil mengalahkan universitas ternama di Indonesia seperti UI dan UGM.
"Sebenernya tidak nyangka bakal dapet Best Paper. Tapi aku nyangkanya kita dapat Best Presentation soalnya waktu presentasi kita percaya diri dan menampilkan video yang membuat orang-orang excited sama presentasi kita,"ungkapnya.
Mir’a juga menyampaikan pesan untuk mahasiswa lainnya untuk tidak mudah putus asa dan selalu berbuat yang terbaik. “Yang aku ambil dari ini semua, jangan pernah berhenti mencoba. Jadi tinggal kita ikhtiar dan tawakal, pertolongan Allah akan datang,” ujar dia.
Advertisement