Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya membangun akses jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), sekaligus melakukan pembenahan sarana dan prasarananya guna menyambut perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, untuk menggelar pertandingan internasional, salah satu rekomendasi dari PSSI dan FIFA adalah harus tersedia akses jalan.
"Saat ini, tiga akses jalan menuju Stadion GBT yang dipersiapkan, meliputi akses dari Gendong, kemudian Pakal, Benowo, serta fly over yang mengarah ke Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) hingga ke Stadion GBT," kata dia, Rabu, 30 Oktober 2019.
Dia menuturkan, jalan dari fly over Teluk Lamong masuk ke JLLB menuju Stadion GBT harus melewati beberapa persil yang dibebaskan. Sementara akses dari Gendong sampai jalan tol sudah dilebarkan, namun kemudian menyempit setelah Stadion GBT, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Untuk memperlebar akses jalan di kawasan itu, kata Eri Cahyadi, pemerintah kota telah membebaskan lahan, sedangkan pelaksanaan pekerjaan pelebaran akan dilakukan di tahun 2020. "Posisinya nanti, mulai tol sampai rel kereta sudah dibebaskan semua," ujar dia.
Sementara untuk renovasi Stadion GBT, Eri Cahyadi menyebut pada tahun 2019 ini perbaikan yang dilakukan meliputi scoring board (papan skor), penambahan lampu dari 800 lux menjadi 1.200 lux, serta perbaikan sisi depan stadion.
"Kita cat semua. Kemudian, dibetulkan screen yang copot, pavingnya di tata, pintu masuknya. Setiap sisi ada perbaikan," ujar dia.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Single Seat Semua Sisi Stadion
Pada 2020, rencananya pemerintah kota memperbaiki single seat di semua sisi, pembenahan ruang pers dan ofisila. Dengan pembenahan ini, nantinya ada jalur khusus yang tak bersinggungan penonton.
Eri menyebut setiap sisi pintu masuk Stadion GBT akan dibuatkan toilet, mushola, serta penerangan. Setiap tempat duduk penonton akan diberi lampu, sehingga mereka bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman.
"Perbaikan juga dilakukan di ruang ganti, ruang pemain disediakan jacusi, kemudian ada sauna. Ruang ganti dan locker berstandar internasional, termasuk kamar mandi, toilet dan urinoirnya," katanya.
Untuk perbaikan lampu, jika sebelumnya menggunakan daya listrik sebesar 1.400 watt, diubah menjadi 2.400 watt pada tahun 2020.
Mengenai rumput, pembenahan yang dilakukan, baik rumput alami untuk lapangan maupun rumput sintetis untuk kegiatan warming up harus mengacu pada standar FIFA.
"Di belakang gawang, kita kasih sintetis untuk warming up. Kita sudah melakukan koordinasi untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya," katanya.
Di sekitar Stadion GBT juga akan dibangun lapangan pendukung. Dari lima lapangan pendukung yang dipersyaratkan, dua di antaranya rencananya akan dibangun oleh Pemerintah Kota Surabaya di kawasan Stadion GBT.
"Kalau tempat sudah siap, tapi kita lagi melakukan pengukuran dengan Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan. Saya belum mendapatkan informasi, nantinya dibangun satu atau dua lapangan di situ, karena ada ukuran standarnya," kata Eri
Dalam pembangunan lapangan pendukung di kawasan Stadion GBT, selain dilakukan pengurukan, juga pemenuhan kelengkapan lainnya, mulai penyiapan rumputnya, pemasangan lampu, locker dan toilet kemudian tribun.
Advertisement