Fiersa Besari: Fans Sheila On 7 yang Bisa Bikin Lagu Dalam 10 Menit

Sepanjang 2019, Fiersa Besari menyita perhatian publik.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 10:00 WIB
Fiersa Besari (Budy Santoso/KapanLagi.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2019, Fiersa Besari menyita perhatian publik. Usai merilis single dan buku laris, Fiersa Besari rajin melahirkan karya baru.

Pertengahan tahun ini, Fiersa Besari dibicarakan warganet setelah menikahi Aqia Nur Fadla, Minggu (14 Juli 2019). Foto editan prewedding pasangan ini sempat viral di jagat maya.

Tanpa jeda panjang, sebulan kemudian Fiersa Besari menyanyikan lagu tema film Bumi Manusia berjudul “Ibu Pertiwi” bersama Iwan Fals dan Once Mekel.

Kini, giliran Fiersa Besari dilirik Ernest Prakasa untuk menggarap soundtrack film Imperfect. Ingin mengenal Fiersa Besari lebih dekat? Berikut 5 fakta menarik Fiersa Besari.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

 

Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com


Buku Garis Waktu

Lagunya mulai banyak dikenal, Fiersa Besari justru rencanakan rehat. (Budy Santoso/KapanLagi.com)

Salah satu buku fenomena karya Fiersa Besari berjudul Garis Waktu, yang dirilis tiga tahun silam. Buku ini rupanya dilirik sebuah rumah produksi untuk diangkat ke layar lebar.

“Belum cocok, skrip masih digodok. Pihak rumah produksi sudah puas tapi saya belum. Ada pertimbangan visual yang di buku kurang cocok. Ketika divisualisasikan saya belum klik,” beber seniman kelahiran Bandung, 3 Maret 1984.

Ia belum bisa membocorkan nama pemain mengingat skenario belum final. Fiersa Besari maklum jika proses kreatif film Garis Waktu terbilang panjang.

 

 


Musikus Wanita Idola

Fiersa Besari [foto: instagram/fiersabesari]

Siapa musikus cewek favorit Fiersa Besari? Jawabannya Nadin Amizah. Lagu Nadin yang paling disukainya, “Sorai.” Fiersa Besari menyatakan, “Saya dan istri lagi ngefans banget sama Nadin Amizah.

Belum sempat bersinggungan atau mengobrol. Lagu ‘Sorai’ favorit kami.” Musikus cewek lainnya yang disukai Fiersa Besari, Rara Sekar dan Frau alias Leilani Hermiasih. “Iyalah, ngefans karena orangnya rendah hati banget. Kalau manggung dia menyapa: Halo saya Leilani dan ini piano saya Oscar. Jarang ada musikus seperti dia,” imbuhnya.

 

 


Suka Sheila On 7

Sheila On 7 (Bambang E. Ros/bintang.com)

Fiersa Besari mengaku tumbuh bersama lagu-lagu Sheila on 7. Saat SMP, ia jatuh hati pada lagu “Dan.” Lagu ini membuat Sheila on7 punya banyak penggemar sekaligus pembenci. Ia menyukai Sheila on 7 karena lagu mereka terbukti menembus ruang dan waktu.

“Kalau kita mendengar lagu ‘Dan’ sampai sekarang itu rasanya tak berubah. Sekarang banyak anak SMP bawain lagu ‘Dan.’ Jarang sekali ada band seperti ini di Indonesia. Sheila on 7 salah satu yang bertahan, kuat diterpa angin perubahan,” Fiersa Besari mengulas.

 

 


Rekor Pembuatan Lagu Tercepat

Fiersa Besari (Daniel Kampua/Fimela.com)

Dikenal sebagai singer songwriter, Fiersa Besari produktif menulis lagu baru. Rekor pembuatan lagu tercepat yakni hanya 10 menit. Dalam waktu sesingkat itu, Fiersa Besari menulis lagu dan lirik berjudul “April.”

Patah hati memungkinkan Fiersa Besari menulis lagu amat cepat. “Karena waktu itu sedang patah hati dan pengin kasih lagu ke cewek ini. Saya taruh di Soundcloud ternyata didengarkan banyak orang. Itu titik pertama orang tahu Fiersa Besari gara-gara lagu ‘April.’  Padahal cuma niat kasih tahu satu cewek eh yang denger banyak,” beber Fiersa Besari.

 

 


Rekor Pembuatan Lagu Terlama

Fiersa Besari terlibat di soundtrack film Imperfect (Budy Santoso/KapanLagi.com)

Lagu yang paling lama pembuatannya, “Pelukku Untuk Pelikmu” yang jadi lagu tema film Imperfect Karier Cinta dan Timbangan. Salah satunya karena direvisi tiga kali.

“Taruhlah pertama kali bikin lagu di bulan Juni, baru beres Oktober tanpa revisi. Lumayan lima bulan bolak-balik kayak bikin skripsi. Dosen pembimbingnya dua, Ernest dan Meira,” beri tahu Fiersa Besari.

Kalau Ernest Prakasa setuju, Meira tidak setuju. Begitu pula sebaliknya. “Tapi saya senang karena hasil akhirnya oke banget. Aransemennya grande,” pungkasnya. (Wayan Diananto)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya