Liputan6.com, Seoul- Wonho Monsta X mendapat tuduhan serius dari Jung Da Eun, seorang mantan ulzzang, sebutan bagi orang-orang yang populer di internet karena kecantikan dan ketampanannya. Pelantun "Someone's Someone" ini dituding telah bertahun-tahun mengabaikan utangnya.
Dilansir dari Koreaboo, Kamis (31/10/2019), Jung Da Eun bahkan melemparkan tuduhan ini secara langsung di ruang publik, lewat media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengunggah sebuah foto yang menampilkan Wonho Monsta X yang sedang tampil di TV.
"Hoseok, kapan kamu bayar kembali uangku?" tulis Jung Da Eun sebagai keterangan foto. Sekadar informasi, Hoseok adalah nama asli Wonho Monsta X.
Utang 30 Juta Won
Han Seo Hee, wanita yang kini dekat dengan Jung Da Eun ikut menyerang Wonho Monsta X. Ia menuliskan bahwa pria ini berutang sebesar 30 juta won dari enam tahun yang lalu. Bila dihitung dengan kurs saat berita ini ditulis, angkanya mencapai sekitar Rp 361 juta.
Advertisement
Pencurian
Tak hanya itu, Jung Da Eun juga menuduh Wonho Monsta X pernah mencuri. Hal ini ia ungkap lewat kutipan percakapan yang ia unggah di media sosial. Percakapan ini disebutnya terjadi antara dirinya dan pengacara Wonho.
Jung Da Eun mengaku hal ini terjadi saat ia sama-sama tinggal dengan Wonho di Yeonsam-dong.
"Dia juga mencuri barang-barangku dan menjualnya secara online, dan dia meminjam 3 juta won dan 5 juta won saat itu dan berjanji bakal membayar," kata Jung Da Eun.
Wonho Monsta X dan Jung Da Eun memang diketahui pernah kenal cukup dekat. Dilansir dari Soompi, mereka tampil dalam acara variety show Ulzzang Shidae, sebelum Wonho debut dengan Monsta X.
Cuitan
Tak hanya itu, Jung Da Eun juga mengunggah sebuah cuitan, yang ia bagikan kembali lewat Instagram. "Aku tahu apa yang kamu lakukan pada 2008 — kasus pencurian khusus di Rumah Tahanan Suwon," tulisnya.
Meski tak menyebut nama, banyak warganet yang meyakini bahwa cuitan ini adalah tentang Wonho Monsta X.
Advertisement
Reaksi Agensi
Starship Entertainment yang menaungi Wonho Monsta X berang dengan tuduhan ini. Mereka membantah keras, bahkan hendak menempuh jalur hukum.
"Kami berencana memasukkan laporan resmi lewat tim kuasa hukum kami. Kami akan merilis pernyataan resmi secepatnya," tutur juru bicara agensi ini.