Liputan6.com, Jakarta: Tawuran sudah seperti mengakar dan terjadi berulang kali, khususnya di Kota Jakarta. Kota dengan sebutan kota metropolitan ini paling banyak mencetak rekor tawuran di Indonesia.
Lantas, apa motif para pelajar tawuran. "Sampai saat ini jika ditanya apa motifnya tawuran, mereka (pelajar) tidak jelas," kata Azizah, seorang guru di Jakarta, baru-baru ini.
Tawuran pelajar seolah-olah sudah menjadi tradisi di sekolah-sekolah tertentu, seperti sekolah di bilangan Jakarta Selatan. Tawuran terjadi hampir setiap pekan dan tak jarang banyak menelan korban.
Menurut pengakuan seorang siswa pelaku tawuran, ia ikut tawuran lantaran diancam oleh seniornya. "Di sekolah gue ada tradisi dimana junior atau siswa baru disuruh seniornya untuk menyerang sekolah lain," ucap Karyo, bukan nama sebenarnya.
Menurut Azizah, untuk menghilangkan tradisi tawuran diperlukan tindakan persuasif. "Diajak bicara dari hati ke hati, karena dominasi anak-anak yang ikut tawuran memiliki emosional yang meledak," ujarnya. "Jadi tidak bisa dengan tindakan represif."
Selain itu, waktu luang para pelajar harus diisi dengan tindakan positif dan bermanfaat.(BOG)
Lantas, apa motif para pelajar tawuran. "Sampai saat ini jika ditanya apa motifnya tawuran, mereka (pelajar) tidak jelas," kata Azizah, seorang guru di Jakarta, baru-baru ini.
Tawuran pelajar seolah-olah sudah menjadi tradisi di sekolah-sekolah tertentu, seperti sekolah di bilangan Jakarta Selatan. Tawuran terjadi hampir setiap pekan dan tak jarang banyak menelan korban.
Menurut pengakuan seorang siswa pelaku tawuran, ia ikut tawuran lantaran diancam oleh seniornya. "Di sekolah gue ada tradisi dimana junior atau siswa baru disuruh seniornya untuk menyerang sekolah lain," ucap Karyo, bukan nama sebenarnya.
Menurut Azizah, untuk menghilangkan tradisi tawuran diperlukan tindakan persuasif. "Diajak bicara dari hati ke hati, karena dominasi anak-anak yang ikut tawuran memiliki emosional yang meledak," ujarnya. "Jadi tidak bisa dengan tindakan represif."
Selain itu, waktu luang para pelajar harus diisi dengan tindakan positif dan bermanfaat.(BOG)