Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu, mampu berhemat melalui beberapa inovasi sebagai bagian dari salah satu strategi efisiensi perusahaan.
Salah satu inovasi efisiensi dilakukan saat menuntaskan pekerjaan perawatan menyeluruh (Turn Around/TA) fasilitas produksi gas Central Processing Plant (CPP) Gundih di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pengerjaan perawatan itu lebih cepat dari jadwal sehingga ada efisiensi mencapai Rp 12,4 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Inovasi lainnya adalah pembuatan aplikasi khusus untuk mendukung kegiatan operasional di Lapangan Rimau wilayah Aset 1 yakni dengan inovasi membangun sistem yang dulu kalau buat program untuk di gas plant.
Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, mengungkapkan inovasi dibutuhkan dengan melihat kondisi lapangan yang dikelola berumur tua sehingga ongkos atau biaya pengelolaan menjadi tinggi.
"Buat software butuh vendor harganya tidak kira-kira itu bisa Rp 14 miliar. Kemarin kita punya tenaga muda baru kita rekrut kita didik enam bulan, punya keberanian knowledge bisa bangun software sendiri biayanya makan malam, kopi snack dan lainnya, itu bisa buat program untuk diterapkan satu plant di lapangan Rimau," ujar Nanang di Jakarta, seperti dikutip Kamis (31/10/2019).
Menurut Nanang, dalam sebuah perusahaan harus memiliki kreatifitas dan inovasi karena tanpa hal tersebut sebuah perusahaan bisa tertinggal dari perusahaan lainnya.
“Sebuah perusahaan yang tidak memiliki inovasi, dalam setahun saja bisa tertinggal seolah-olah selama 10 tahun. Maka untuk itu, saya berpesan kepada para insan mutu untuk terus kreatif dan inovatif,” jelas Nanang.
Tahan Laju Produksi Turun
Pertamina EP baru saja menggelar Improvement Inovation Award 2019. Dalam acara tersebut ragam inovasi sukses dihasilkan misalnya Penerapan konsep gelinciran batuan ultrabasa pada area Tangkasi, Offshore Sulawesi yang diusung gugus PC-PROVE ULTRAMAN.
Nanang menjelaskan strategi perusahaan untuk menahan laju penurunan produksi dilakukan melalui pengeboran step out dan Enhanced Oil Recovery (EOR) pada tahapan pengembangan agar dapat meningkatkanlaju produksi disetiap Lapangan.
Selain itu, kondisi penurunan produksi menghadapkan para eksplorasionis dituntut untuk menemukan cadangan baru dengan konsep lama ataupun konsep baru.
“Improvement ini menghasilkan konsep atau inovasi baru di area Offshore Sulawesi Pertamina EP yang bermanfaat dalam proses eksplorasi prospek hidrokarbon yang baru di area yang sudah lama. Ini merupakan hasil nyata dari integrasi geologi, geofisika, geokimia, dan reservoir. Inovasi ini membuktikan bahwa diperlukan konsep baru untuk mengevaluasi area yang lama ‘New Data, NewIdeas Brings New Oil’,” kata Nanang.
Advertisement