Warga Dipaksa Tutup Mulut soal Temuan Limbah B3 di Karawang

Tumpukan material limbah B3 atau yang biasa disebut lumpur beracun (sludge) ditemukan warga di proyek perumahan di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Karawang.

oleh Abramena diperbarui 31 Okt 2019, 20:00 WIB
Tumpukan material limbah B3 atau yang biasa disebut lumpur beracun (sludge) ditemukan warga di proyek perumahan di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Karawang. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Tumpukan material limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) atau yang biasa disebut lumpur beracun (sludge) ditemukan warga di proyek perumahan di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Karawang.

Saat ditemukan, limbah sudah tertutup tanah, diduga sengaja dibuang orang tidak bertanggungjawab. Demi kepentingan penyelidikan, pihak berwajib sudah memasang garis polisi di lokasi pembuangan limbah tersebut.

Deni, salah seorang warga mengatakan, sempat melihat dua mobil dump truk membuang seperti lumpur di atas lahan proyek perumahan, pada tengah malam seminggu yang lalu. Cairan sejenis lumpur berwarna kehitaman itu pada siang hari menimbulkan bau yang menyengat .

"Pulang kerja malam hari melihat ada mobil dump truk membuang lumpur, saya perhatikan seperti sengaja dibuang," kata Deni, penghuni perum blok D 12/1 kepada Liputan6.com, Kamis (31/10/2019).

Deni mengatakan, warga sempat protes adanya pembuangan lumpur yang mengeluarkan bau tak sedap itu, namun warga malah diteror agar tidak menyebarkan info adanya pembuangan lumpur hitam tersebut. Diduga lumpur tersebut sengaja dibuang lalu ditutup dengan tanah.

"Warga sempat diteror untuk tidak bercerita kepada siapa pun adanya pembungan lumpur," katanya.

Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, limbah B3 tersebut sengaja ditutup di dalam tanah untuk menghindari kewajiban mengelola limbah B3, seperti diatur dalam undang-undang sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan B3, sludge termasuk limbah B3 dengan kode limbah B351-4.

Bimantoro mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan awal untuk mengungkap asal limbah beracun itu dan sejumlah orang pun diperiksa. 

"Kami masih menyelidiki sejumlah orang termasuk sopir-sopir dan sejumlah saksi," katanya menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya