Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa suku bunga kredit perbankan hingga akhir tahun ini tidak akan mengalami kenaikan. Hal ini berkaca dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang terus mengalami penurunan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan berdasarkan data OJK rata-rata suku bunga dasar kredit hingga Agustus 2019 kini mencapai sekitar 9-10 persen.
"Suku bunga kita bisa tahan suku bunga kredit ngga naik meski kemarin ada kenaikan policy rate untuk menjaga tapi sudah mulai diturunkan," ujar Wimboh di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, kata Wimboh perbankan juga tak hanya mengandalkan suku bunga kredit untuk pendapatan saja. Melainkan juga mengandalkan teknologi untuk mendapatkan pendapatan lain.
"Sektor perbankan yang efisiensi. Ini kebijakan perbankan operasinya menggunakan teknologi. Tranform teknologi, fee basednya cukup besar," jelas dia.
Dengan kondisi itu, OJK berharap memberikan situasi kondusif untuk pengusaha, sehingga tanpa ragu untuk mengajukan kredit ke perbankan. "kita akan berikan situasi kondusif, biar pengusaha bisa investasi dan perluas kapasitasnya terutama dorong ekspor," pungkas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
OJK Ingin Lebih Banyak Pengusaha yang Ajukan Kredit Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan agar para pelaku usaha di Tanah Air bisa mengakselerasi penyaluran kredit perbankan. Mengingat, yang tercatat selama ini penyaluran kredit hanya dilakukan oleh segelintir pengusaha saja.
"Jadi kita harus generate pengusaha baru sehingga kredit engga terkonsentrasi ke pengusaha tertentu atau pengusaha tertentu perluas kapasitas jadi ruang masih bisa," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, saat ditemui di Jakarta, Kamis (31/10).
Wimboh mengatakan modal yang dimiliki perbankan cukup besar sekitar 23 persen. Sehingga, jumlah itu cukup untuk menyalurkan kredit ke para pengusaha.
"Jadi pekerjaan rumah kita bagaimana memaksimalkan modal sehingga lending kita tahun lalu sekitar 11 persen sekian, tapi ruang sektor keuangan masih bisa lebih kenceng lagi untuk dukung lending yang lebih tinggi," jelas dia.
Advertisement
Pertumbuhan Kredit Melambat
Di samping itu, Wimboh juga memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun ini akan melambat dibanding tahun kemarin. Akan tetapi dirinya optimis pertumbuhan kredit masih bisa tumbuh di kisaran dua digit.
"Kredit tahun lalu 11-12 persen tahun ini kita kemungkinan melambat tapi ini kan akhir tahun bukan the end masih ada tahun depan bisa didorong kalau moderasi penurunan lending terjadi. Seperti 2017 lending 8 persen growth, 2018 11 persen ini masih cukup tinggi mudah-mudahan masih double digit meski low end," pungkas dia.