Liputan6.com, Jakarta - Facebook bakal menggunakan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk melindungi keamanan perempuan.
Sebagaimana dikutip dari Your News Net, Jumat (1/11/2019), Facebook menggungkapkan rencana ini lewat unggahan blognya.
Baca Juga
Advertisement
Mereka menyebut, upaya ini dilakukan untuk membuat perempuan lebih nyaman berada di platform Facebook sekaligus melindungi perempuan dari revenge porn.
Facebok mengatakan, membagikan foto intim tanpa izin dari subjek yang difoto bisa berdampak negatif kepada korbannya.
Sekadar informasi, perusahaan media sosial terbesar di dunia ini meluncurkan program uji coba menggunaan kecerdasan buatan untuk melindungi perempuan sejak 2017.
Selanjutnya, Facebook membuat sidik jari digital untuk melindungi files tersebut. Tujuannya untuk menghindari files itu dibagikan oleh pengguna lainnya.
Facebook menyebut, mereka ingin melakukan hal lebih. Oleh karenanya, Facebook mengembangkan alat berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi foto dan video yang dibagikan tanpa ada izin dari pemilik atau orang di dalamnya.
Terhapus Otomatis
Metode ini secara otomatis akan mampu membuat foto atau video yang dibagikan tanpa izin jadi terhapus, meski tidak ada seorang pun yang melaporkannya.
Di Amerika Serikat, foto atau video yang dikenali termasuk foto dan video yang memperlihatkan ketelanjangan.
Sementara itu, di sejumlah negara, foto lain yang bisa dibagikan dan membuat seorang wanita jadi rentan antara lain adalah foto kaki atau foto dirinya dengan pria yang bukan mahramnya. Hal ini termasuk juga bullying dan pelecehan dan fotonya bisa langsung dihapus.
Kini, Facebook dikabarkan tengah bermitra dengan para ahli di bidang kekerasan dalam rumah tangga dalam inisiatif melindungi perempuan di ranah digital.
Advertisement
AI Bantu Basmi Deepfake
Para peneliti kecerdasan buatan di Facebook menyebut, mereka telah membuat machine learning yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi seseorang dalam sebuah video. Dengan begitu, sistem ini mampu mendeteksi apakah sebuah video merupakan deepfake atau bukan.
Startup bernama D-ID dan sejumlah pihak membuat teknologi untuk mengidentifikasi foto, tetapi ini adalah pertama kalinya identifikasi dilakukan di video.
Mengutip Venture Beat, Selasa (29/10/2019), pada tes awal metode ini mampu menggagalkan sistem pengenalan wajah yang canggih.
Kecerdasan buatan untuk modifikasi video bekerja otomatis dan tidak perlu dilatih ulang untuk diterapkan ke tiap video. Teknologi ini memetakan versi yang sedikit terdistorsi pada wajah seseorang untuk mempersulit face recognition atau pengenalan wajah dalam mengidentifikasi seseorang.
"Pengenalan wajah dapat menyebabkan hilangnya privasi. Sementara, teknologi penggantian wajah mungkin saja disalahgunakan untuk membuat video menyesatkan," demikian bahasan dalam sebuah makalah tentang kecerdasan buatan Facebook tersebut.
Makalah itu menyoroti tentang penyalahgunaan teknologi pengenalan wajah. Oleh karena itu, diperlukan teknologi untuk mengerti metode identifikasi ulang.
(Tin/Why)