Jakarta - PSSI meminta pengrusakan dan pembakaran sejumlah falisitas Stadion Gelora Bung Tomo yang dilakukan suporter Persebaya Surabaya tidak terulang lagi. Bahkan, jangan sampai menular ke kelompok suporter lainnya.
Bonek mengacau saat Persebaya kalah 2-3 dari PSS Sleman pada pekan ke-25 Shopee Liga 1 2019 dengan merusak gawang dan papan iklan Gelora Bung Tomo. Alhasil, perilaku beringas tersebut mengundang sorotan publik baik di dalam maupun luar negeri.
Advertisement
Apalagi, Gelora Bung Tomo menjadi satu dari sepuluh stadion yang disiapkan PSSI untuk venue Piala Dunia U-20 2021. "PSSI sangat menyesalkan insiden di GBT. Tentu akan menjadi catatan buat kami," kata Direktur Media dan Digital PSSI, Gatot Widakdo ketika dihubungi wartawan.
"Kami berharap ini tidak terulang, tidak hanya di Surabaya, tapi di seluruh stadion di Indonesia," ujar Gatot.
"Suporter harus dewasa, kalah atau menang itu biasa dalam kompetisi. Sama-sama menjunjung sportivitas agar industri sepak bola Indonesia terus berkembang," imbuhnya.
Gatot belum dapat memastikan seberapa berat sanksi yang akan diganjar kepada Persebaya imbas kejadian di GBT. Gatot menjelaskan, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI harus mengadakan sidang perkara lebih dulu sebelum memutuskan hukuman.
"Kalau sanksi itu biasa dari Komdis PSSI. Nanti match commissioner akan memberikan laporan, lalu ada sidang dari Komdis PSSI," imbuh Gatot.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
VIDEO: Bakal Calon Ketua Umum PSSI 2019-2023
Laga Usiran Tanpa Penonton
PSSI memastikan akan ada sanksi untuk Persebaya, yang akan diputuskan dalam sidang Komdis.
Di sisi lain, Persebaya Surabaya akhirnya mendapatkan tempat untuk menggelar laga menjamu PSM Makassar, Sabtu (2/11/2019). Mereka bakal menggunakan Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk pertandingan pekan ke-26 Shopee Liga 1 2019 itu.
Seperti diketahui, tim Bajul Ijo tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, akibat kerusuhan suporter pasca duel menjamu PSS Sleman, Selasa (29/10/2019). Mereka terpaksa menggelar laga di luar Surabaya dan perizinan di Lamongan, Gresik, Sidoarjo, dan Bangkalan, telah ditolak.
Manajemen Persebaya lantas meminta izin kepada Walikota Balikpapan untuk penggunaan Stadion Batakan. Surat pengajuan bernomor 153/PT.PI-X/2019 itu telah dikirim tertandatangan Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, pada 30 Oktober 2019.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Wiwig Prayugi, Published 31/10/2019)
Advertisement