Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) menargetkan nilai kelulusan siswa pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 dapat mencapai 20 persen
"Guna mencapai target itu, Dinas Pendidikan Jatim telah menyiapkan dua strategi. Pertama, adalah menguatkan peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis zonasi,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Hudoyono, demikian mengutip laman Antara, Kamis (31/10/2019).
Ia menuturkan, peningkatkan kompetensi itu dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru yang diprioritaskan bagi sekolah di daerah yang mengalami nilai kelulusan siswa rendah seperti di daerah Tapal Kuda dan Madura.
"Karena keberhasilan unas (ujian nasional) ini juga bergantung pada penguasaan guru, kita juga menyiapkan analisa guru. Yang mana guru-guru kita kumpulkan sesuai dengan rumpun bidang studi untuk dilakukan pembelakan dan penguatan materi soal-soal HOTS (higher order thingking skills)," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Pelatihan itu, ia menuturkan, sudah berjalan sejak awal Oktober, dan akan berlanjut hingga November 2019. Total ada sekitar 3.000 guru dengan berbagai bidang mata pelajaran ujian nasional yang mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP) ini.
"Pemateri di samping dari Dinas Pendidikan Jatim, juga ada dari Kemendikbud dan perguruan tinggi. Ini salah satu upaya kami membekali guru-guru untuk menghadapi UNBK," kata dia.
Selain menyiapkan kompetensi guru, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga menyiapkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai persiapan UNBK.
"Sebelum UNBK dimulai, kita pastikan pelaksanaan USB (ujian sekolah berbasis nasional) menggunakan komputer. Dari situ kita bisa lihat trial and error,” ujar dia.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengadaan Komputer
Di samping itu, pihaknya juga akan memberikan pengadaan komputer bagi sekolah yang kekurangan perangkat tersebut. “Jatim memberikan penguatan sekolah untuk kepentingan validitas, reabilitas, dan kejujuran. Dan kita ingatkan sekolah-sekolah yang tidak menggunakan teknologi yang tidak jujur,” ujar dia.
Hudiyono berharap ke depan, Kemendikbud memberikan fleksibilitas dalam menentukan nilai untuk siswa di bidang akademis dan nonakademis dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Mengingat distribusi nilai siswa di atas rtaa-rata 9.
Sementara itu, Ketua Pokja UNBK Aminatun menuturkan, jika pihaknya juga memantapkan help desk dan proktor. Pendataan peserta UNBK pun sudah dilakukan pada 14-26 Oktober. Sedangkan sinkronisasi data periode satu akan dilakukan pada 4-5 November 2019.
“Kami juga akan berkirim surat kepada Telkom dan PLN agar saat simulasi, baik di periode pertama maupun periode kedua mulai jam 7 sampai 17.00 tidak boleh ada pemadaman,” tutur dia.
Advertisement