MotoGP 2019: Dovi Mengaku Kalah Kelas Lawan Marquez

Pembalap Ducati itu sudah dipastikan bakal mengakhiri MotoGP 2019 di posisi kedua. Akan tetapi, ia tidak bisa merasa nyaman begitu saja karena jarak poin antara dirinya dengan Marquez mendapai 135 poin.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 01 Nov 2019, 08:20 WIB
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso dan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (15/10/2017). Andrea Dovizoso menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 47 menit 14,236 detik. (AP/Shizuo Kambayashi)

Sepang - Andrea Dovizioso mengaku sangat sulit mengejar Marc Marquez pada MotoGP musim ini. Namun Dovi percaya balapan musim depan bakal berjalan berbeda.

Pembalap Ducati itu sudah dipastikan bakal mengakhiri MotoGP 2019 di posisi kedua. Akan tetapi, ia tidak bisa merasa nyaman begitu saja karena jarak poin antara dirinya dengan Marquez mendapai 135 poin.

Statistik tersebut diklaim akibat buruknya start Ducati pada awal musim ini. Kini, pada sisa dua race ke depan, Dovi hanya akan fokus mengurangi defisit poin antara dirinya dengan Marquez.

"Semua orang di sini bekerja sampai batas maksimum. Saat ini, tak penting bagaimana hasilnya, yang penting kami akan berupaya semaksimal mungkin," ujar Dovizioso.

Dovi tak malu menyanjung pesaingnya, Marquez, yang dinilainya memiliki kualitas jauh di atas dirinya dan pembalap lain. Ia mengaku kesulitan menyamai kemampuan Marquez.

"Untuk saat ini, sejujurnya kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, karena kualitasnya sungguh gila, jarak poin, dan semuanya, terlalu jauh," sambung Dovi.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS


Ducati Tak Sebaik Musim Lalu

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, menjuarai MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Minggu (10/3/2019). (Twitter/MotoGP)

Dovizioso merasa kecepatan Ducati musim ini tak sama dengan musim lalu. Hal tersebut membuat dirinya sulit menentukan strategi yang pas.

"Kami tidak memiliki kecepatan yang sama dengan musim lalu. Kami sering berbincang mengenai kecepatan di sesi latihan dan di awal race ketika bannya baru," tambah Dovi.

"Itu membuat situasi menjadi makin sulit dan kami tak bisa menciptakan strategi yang bagus. Saat Anda mencoba mendorong kemampuan terbaik Anda di awal musim, tapi speed-nya tidak sesuai, maka itu adalah masalah," pungkasnya.

Disadur dari: Bola.com (penulis Gregah, editor Wiwig, published (31/10/2019)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya