Indonesia Masuk 10 Negara Penghasil Unicorn Terbanyak di Dunia

Indonesia jauh tertinggal dari Tiongkok, yang memiliki 206 unicorn, Amerika Serikat punya 203 dan India memiliki 21 unicorn.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 01 Nov 2019, 12:15 WIB
Banner Infografis 4 Unicorn di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan usaha rintisan di bidang digital akan menjadi penggerak ekonomi dunia di masa depan.

"Ada dua alasannya pertama adalah peluang yang besar di sektor ekonomi digital, Indonesia memiliki 171 juta pengguna internet dan 130 juta pengguna smartphone adalah peluang bagi ekonomi digital. Alasan kedua ada ribuan bahkan jutaan produk kreatif Indonesia menunggu untuk dikelola sebagai produk digital," kata Menko Luhut di acara Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (31/10/2019), kemarin.

Menko Luhut menyatakan kebanggaannya karena berdasarkan data Hurun Research Institute bulan lalu, Indonesia masuk dalam 10 negara penghasil unicorn terbanyak di dunia. 

"Indonesia masih jauh tertinggal dari Tiongkok, yang memiliki 206 unicorn, Amerika Serikat punya 203, India memiliki 21 unicorn, Inggris punya 13. Indonesia punya Gojek, Tokopedia dan Bukalapak tapi saya optimistis angka ini bisa terus meningkat," ujarnya.

Ia berharap forum ini dapat membuka peluang kerjasama yang dapat membuat startup di negara-negara peserta AIS maju dan berkembang. 

"Kita tunjukkan kepada teman-teman kita negara AIS untuk melihat bahwa Indonesia ini sedang berkembang, kalian juga bisa ajak startup-startup mudamu untuk melakukan ini," katanya kepada media usai memberi sambutan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menko Luhut juga menyampaikan situasi ekonomi Indonesia terakhir. Menurutnya Indonesia saat ini tidak akan lagi mengekspor bahan mentah. 

"Saya harap negara-negara AIS juga mulai melakukan hal yang sama, karena kita sudah terlalu lama seperti. Kita harus berkembang. Indonesia sekarang sedang mengembangkan transportasi listrik, saya harapkan tahun depan penggunaan transportasi ini semakin meningkat. Selain baik untuk lingkungan, ini juga memberi nilai tambah ekonomi yang bisa mencapai 10-15 kali lipat," jelasnya.

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari 24 negara yaitu Bahrain, Fiji, Komoro, Papua Nugini, Guinnea Bissau, Irlandia, Jamaica, Jepang, Kiribati, dan Madagascar. Juga ada Maladewa, Malta, Marshall Island, Palau, Filipina, Samoa, Seychelles, Srilanka, Saint Kitss and Navis, Timor Leste, Tonga, Cabo Verde, Papua Nugini. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya