Liputan6.com, Jakarta - Fiat Chrysler dan Peugeot PSA berencana untuk merger, dengan komposisi saham kepemilikan 50:50. Dengan begitu, perusahaan gabungan ini akan menjadi produsen mobil terbesar keempat di dunia.
Melansir Reuters, tujuan penggabungan ini untuk mengatasi pengembangan teknologi yang mahal, dan permintaan global yang melambat.
Kedua perusahaan ini tengah mencapai kesepakan untuk mendirikan perusahaan baru, dengan nilai $50 juta yang akan berbasis di Belanda, dan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham Paris, Milan, dan New York.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, perusahaan ini akan di bawah kendali Carlos Tavares dari PSA sebagai CEO, dan John Elkann dari Fiat Chrysler sebagai Chairman.
Dengan kesepakatan ini, Fiat Chrysler Automobile (FCA) akan mendapatkan akses menggunakan platform kendaraan milik PSA yang lebih modern untuk membantu memenuhi peraturan emisi baru yang sulit.
Sedangkan PSA yang berfokus di pasar Eropa, akan mendapatkan manfaat dari bisnis AS yang menguntungkan FCA, dengan merek-merek seperti RAM dan Jeep.
Namun, kesepakatan itu masih dapat menghadapi pengawasan ketat dari segi regulasi, sementara pemerintah di Roma, Paris dan serikat pekerja cenderung mewaspadai potensi kehilangan pekerjaan dari gabungan tenaga kerja sekitar 400.000 orang.
Saham
Sementara itu, menurut Philippe Houchois, analis Jefferies mengatakan, dengan menyesuaikan perbedaan nilai pasar, dan pembayaran dividen terencana, dan mencapai pembagian 50:50 akan secara efektif membuat PSA membayar premi 32 persen untuk mengendalikan FCA.
Saham FCA sendiri melonjak sebanyak 11 persen ke level tertinggi selama setahun ini, dengan nilai 14.248 Euro. Sedangkan saham PSA turun 14 persen ke level terendah selama dua minggu, sebesar 22,33 Euro.
"Pemegang saham PSA mengasumsikan lebih banyak risiko pasar daripada FCA," kata Houchois.
"Menambahkan kesepakatan PSA-FCA masih merupakan kombinasi yang paling logis dan menarik di industri," tukasnya.
Advertisement