Liputan6.com, Jakarta - Usai menutup prosesi pelepasan tim Nusantara Sehat angkatan (batch) ke-14, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr Terawan Agus Putranto, mengajak seluruh peserta berdiskusi.
Diskusi ini dilakukan guna mendengar langsung curahan hati (curhat) ratusan petugas kesehatan yang tak lama lagi akan dikirim ke area terpencil dan terluar di seluruh wilayah di Indonesia.
Advertisement
Tak ingin momentum pada Kamis, 31 Oktober 2019, sore terasa begitu serius, Terawan turun dari podium dan memilih duduk di anak tangga. Sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun melakukan hal yang sama.
Sebelum duduk, tim Nusantara Sehat yang berpakaian ala peserta wajib militer (wamil) menunjukkan atraksi berupa yel-yel di hadapan Menkes.
Pada kesempatan itu, Menkes Terawan mengungkapkan bahwa dirinya bangga melihat anak-anak muda yang duduk di hadapannya memiliki niat menyelesaikan pendidikan dan bersedia dikirim ke wilayah terluar.
"Saya bangga, semangatnya luar biasa," katanya.
Terawan mengingatkan agar mereka tidak lelah untuk mengedukasi masyarakat setempat, supaya selalu sehat. Tidak lupa pula bahwa ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, yaitu stunting.
Menkes berharap masalah stunting di masing-masing daerah bisa diturunkan, sehingga ada yang di bawah target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih rendah dari 20 persen.
Bahkan, kata Terawan, target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun ke depan kalau bisa turun sampai di bawah 16 persen.
"Itu tugas yang mulia. Jangan dianggap sebagai tugas yang berat. Karena kita semua bertugas untuk membantu mengentaskan masalah kesehatan di Indonesia, termasuk juga stunting," Dokter Terawan melanjutkan.
Simak Video Menarik Terkait Menkes Terawan Agus Putranto
Yang Disampaikan Tim Nusantara Sehat ke Menkes Terawan
Salah seorang peserta Nusantara Sehat bertanya perihal langkah yang harus dia lakukan bila nanti dihadapkan oleh penduduk-penduduk yang merokok.
Sebab, salah satu agar tetap sehat adalah dengan tidak merokok. Namun, sebagai pendatang, tidak mungkin juga langsung membuat larangan untuk tidak merokok.
"Kalau mau membuat orang menjadi tidak merokok lagi, sampaikan dengan santun, dengan pendekatan yang baik," kata Menkes.
Dan, apabila memungkinkan, ajak penduduk sekitar melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka lupa atau tidak kepikiran untuk merokok lagi.
"Pendekatan yang baik akan menghasilkan hal yang baik. Sampaikan juga dengan nyaman, karena kita adalah tenaga kesehatan yang fungsinya melayani," kata Terawan.
Yang dilayani pun tidak boleh pilih-pilih.Tidak peduli dia merokok atau tidak, harus dilayani dengan santun.
"Seyogyanya tidak merokok, tetapi kalau pun iya, kita harus menyampaikannya dengan santun," katanya.
Advertisement
Pesan Menkes Dokter Terawan
Terawan kembali mengingatkan agar tenaga medis yang akan dikirim nanti untuk tidak lupa berolahraga dan makan teratur. Jika makanan tersebut tidak menggugah selera, sebaiknya dimakan saja.
"Jangan memaksa di sana harus ada gudeg atau steak. Susah. Makan saja dulu (apa yang ada). Kalau tidak, nanti jadinya sakit. Dan, teratur," katanya.
Saat menyampaikan pesan tersebut, Terawan seperti mengingatkan dirinya sendiri. Rupanya, Menkes termasuk orang yang suka lupa makan atau pola makannya tidak teratur.
"Saya (menyuruh orang) teratur, tapi saya sendiri tidak teratur. Bagaimana ini? Karena terus bekerja, suka lupa," katanya.
Yang pasti, Menkes Terawan meyakini bahwa seluruh peserta tim Nusantara Sehat biaya kesehatannya ditanggung oleh BPJS Tenaga Kerja.
"Tidak usah khawatir (dan takut sakit). Semuanya ditanggung melalui asuransi BPJS Tenaga Kerja. Semua sudah ter-cover," Menkes Terawan mengingatkan.