Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 pada 5 November mendatang. Pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I tahun ini hanya mencapai 5,06 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini sebesar 5,05 persen. Proyeksi tersebut dengan mempertimbangan seluruh komponen ekonomi makro.
"Meskipun kemarin sudah menunjukkan ada perbaikan jadi kami tetap optimis jadi kuartal III bisa di atas 5 persen. Mungkin seperti BKF sampaikan di 5,05 persen. Jadi mungkin kami tetap di situ," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dalam menopang pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani berharap konsumsi bertahan di atas 5 persen. Meski demikian, investasi masih sedikit melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kita tetap berharap konsumsi bertahan di atas 5 persen. Meskipun investasi kita lihat mengalami sedikit perlambatan kita juga berharap terjaga di atas 5 persen utk investasi. Mungkin yang berat adalah eksternalnya, ekspor," jelasnya.
Terkait inflasi, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut memproyeksi, masih akan berada pada target yang telah ditetapkan pada awal tahun. Adapun inflasi tahun kalender dari Januari-Oktober 2019 sebesar 2,22 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,13 persen.
"Masih ada dalam range. Saya rasa, baik dari BPS BI dan dari indikator semua cukup comfortable, semua kontributor terhadap inflasi sangat sesuai yang diperkirakan. Sehingga tidak surprise mengenai inflasi," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2019 Diprediksi Melambat
Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi melambat di kuartal III 2019. Namun akan kembali menguat di 2020.
“Secara overall ada konsensus 2019 ada 5,0 persen, kuartal III mungkin 4,9 persen, tapi 2020 ada penguatan,” kata dia dalam sebuah acara diskusi di Menara BCA, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Dalam kesempatan serupa, Direktur Riset Centre of Reform on Economics Piter Abdullah mengungkapkan hal yang sama. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 hanya sampai kisaran 4,95 persen hingga 5,05 persen.
"Untuk CORE pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 4,95 persen sampai 5 persen. Most likely di bawah 5 persen," ujarnya.
Dia mengungkapkan salah satu faktor pendorong dalam pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi yang berperan sebesar 56 persen terhadap keseluruhan perekonomian.
Selanjutnya ada investasi yang jika digabung dengan konsumsi berkontribusi sebesar 80 persen terhadap ekonomi.
Oleh karena itu, di kuartal berikutnya, Piter meyakini kinerja pertumbuhan ekonomi bakal kembali membaik karena faktor liburan natal dan tahun baru.
"Di triwulan IV akan balik lagi karena faktor liburan natal dan tahun baru, karena secara siklus penurunan memang terjadi di September, Oktober, November dan Desember naik lagi," tutupnya.
Advertisement