PKS: Berkali-Kali Surya Paloh Menyebut Kita Saudara Tuanya

Pertemuan antara Presiden PKS dan Ketua Umum Nasdem dinilai merupakan hal yang wajar dan juga baik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Nov 2019, 10:55 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di Markas DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu. Pertemuan keduanya pun menjadi sorotan di tengah masuknya Gerindra di koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Juru bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan, Surya Paloh saat bertemu dengan Sohibul Iman pada Rabu 30 Oktober 2019 di Kantor DPP PKS menyebut, partainya adalah saudara tua.

"Ketika di kantor PKS pun berkali-kali Pak Surya menyampaikan bahwa PKS ini saudara tua. Jadi sebagai partai politik yang sudah lebih dulu berkontestasi, PKS sebagai saudara tua, dan itu sebuah kehormatan," ucap Ahmad dalam diskusi yang diadakan Populi Center, di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Ahmad menilai, pertemuan antara kedua pimpinan partai tersebut hal yang wajar dan juga baik. "Karena melewati kontestasi yang banyak kalangan dianggap terlalu keras benturannya," kata dia.

Dia menegaskan, sebenarnya apa yang terjadi dengan Surya Paloh dan Sohibul Iman bukan hal baru. Hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Dan itu pun sebetulnya sudah dicontohkan oleh Pak Jokowi, ketika bertemu dengan Pak Prabowo. Dan selanjutnya partai politik juga cair, saling bersilaturahmi," pungkas juru bicara PKS ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


3 Kesepahaman Politik Nasdem-PKS

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini, kedua partai politik tersebut mendeklarasikan tiga kesepahaman politik.

"Kedua partai bertemu dalam rangka silaturahim kebangsaan dan saling menjajaki untuk menyamakan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dewasa ini," ucap Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mustafa Kamal saat jumpa pers, Rabu 30 Oktober 2019.

Berikut kesepahaman politik Partai Nasdem dengan PKS :

1. Saling menghormati sikap konstitusional dan pilihan politik masing-masing partai. Partai Nasdem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang membangun bangsa dan negara dari luar pemerintahan.

Di saat yang sama, PKS juga menghormati sikap dan pilihan politik Nasdem yang berjuang di dalam pemerintahan. Perbedaan sikap politik kedua partai tersebut tidak menjadi penghalang bagi Nasdem dan PKS untuk berjuang bersama-sama menjaga demokrasi agar tetap sehat dengan memperkuat fungsi checks and balances di DPR RI.

Demokrasi yang sehat itu penting, untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia baik di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pendidikan, kesehatan, budaya dan Iainnya.

2. Senantiasa menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD NKRI Tahun 1945 dengan baik dan benar, keluhuran akhlak dan keteladanan para elit sebagai dasar-dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Serta tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, komunisme, terorisme, radikalisme, intoleransi dan Iainnya yang bertentangan dengan empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Kami menyadari bahwa takdir sosiologis dan historis bangsa Indonesia adalah warisan sejarah kerja sama para pendiri bangsa antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai agama dengan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan.

Oleh karena itu, bagi generasi penerus dari dua komponen bangsa tersebut harus mampu menjaga warisan sejarah pendiri bangsa ini dengan saling menghormati, saling memahami, dan saling bekerjasama, dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai atau golongan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya