Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pekerjaan rumah (PR) menunggu untuk segera dituntaskan Idham Azis usai dilantik sebagai kapolri. Salah satunya, penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Advertisement
Untuk menjawab rasa penasaran publik, dia menegaskan akan segera menunjuk Kabareskrim yang baru untuk mengusut kasus Novel hingga tuntas, pada pekan depan.
Sebelum menjabat Kapolri, Idham Azis merupakan ketua tim gabungan dan penyidikan untuk membongkar kasus penyiraman air keras kepada Novel.
Tim tersebut bertugas mencari fakta dan mengungkap kasus penyerangan tersebut. Namun, tim ini tak mampu memenuhi tenggat Jokowi selama 3 bulan sejak 19 Juli 2019.
Idham Azis dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/Polri/Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kapolri. Pelantikannya digelar di Istana Negara pada Jumat 1 November 2019.
Lantas apa saja wejangan Jokowi hingga Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk Kapolri Idham Azis?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kerja
Kerja, kerja, dan kerja. Merupakan pesan Jokowi kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz usai dilantik.
"Bapak Presiden memberikan menyampaikan kepada saya kerja, kerja dan kerja," kata Idham di Istana Negara Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah memberi kepercayaan untuk memimpin Korps Bhayangkara.
Idham mengatakan akan berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan TNI untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sementara untuk program kerja, dia mengaku telah menyampaikannya saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR.
"Saya akan meningkatkan dan melanjutkan pemantapan kerja sama bersama dengan TNI untuk bersama-sama menjaga keamanan ketertiban masyarakat di seluruh indonesia ini," kata Idham Azis.
Advertisement
Jaga Keamanan dan Cegah Radikalisme
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Idham Azis untuk tetap menjaga keamanan dan mencegah terjadinya radikalisme.
"Saya kira penanggulangan keamanan ya, pencegahan radikalisme, penegakan hukum yang sifatnya itu penegakan hukum dan pencegahan terjadinya kemungkinan seperti terorisme, seperti tugas Polri lah yang sekarang," kata Ma'ruf Amin di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jumat, 1 November.
Dinanti Terobosan Baru
Selain Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kapolri Idham Azis juga mendapat pesan khusus dari PKB.
Ketua Fraksi PKB Cucun A Syamsurijal menyebut Idham punya sederet prestasi yang mengagumkan.
Dia berharap, Idham bisa menjaga tradisi baik, mulai di tingkat manajemen organisasi maupun tata kelola sumber daya manusia di lingkungan Polri sembari melakukan berbagai terobosan baru yang lebih baik.
"Kapolri-kapolri terdahulu telah memberikan pondasi pengembangan Polri, hal ini bisa diteruskan Idham sembari mengambil terobosan-terobosan baru sehingga Polri ke depan kian profesional, modern, dan dipercaya," pungkas Cucun.
Advertisement
Penyerang Novel Baswedan Segera Terungkap
Harapan terhadap Kapolri juga diungkapkan oleh Juru Bicara KPK Febri Diansyah. Dia mengungkapkan harapan institusinya kepada Kapolri Jenderal Idham Azis, terkait pengungkapan kasus penyerangan air keras tehadap penyidik Novel Baswedan.
"Ya semoga bisa ditemukan," kata Febri singkat di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat, 1 November 2019, malam.
Selain kasus Novel, Febri juga mengatakan, teror kepada pegawai KPK lain dan dua pimpinan KPK yakni Laode M Syarif dan Agus Rahardjo bisa diungkap Polri.
"Ini bukan sekadar soal kasus per kasus saja tetapi ini serangan terhadap penegak hukum yang sedang bekerja," ujar Febri.
Beri Pelayanan Maksimal pada Publik
Ucapan selamat juga datang dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk Kapolri Idham Azis. Tito juga menyelipkan sebuah pesan bahwa menjabat sebagai Kapolri bukan perkara mudah.
Tak cuma menyelesaikan persoalan internal lembaga, tugas Kapolri harus memberikan pelayanan maksimal kepada publik.
"Jadi Kapolri nggak gampang karena internal saja harus ngurusin 450 ribu orang. Eksternal ada 34 Polda, 500 lebih Polres, hampir 5.000 Polsek yang tersebar di seluruh wilayah. Kemudian melaksanakan tugas pokok pemeliharaan kamtibnas," kata dia.
Kapolri Idham Azis, lanjut Tito, harus bisa memastikan bahwa penegakan hukum di Tanah Air berjalan dengan baik. Kasus-kasus kejahatan konvensional seperti perampokan, begal, illegal logging, illegal fishing di lingkungan masyarakat harus ditangani serius.
Advertisement