Alasan untuk Memilih Tinggal di Rusun

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar warga DKI Jakarta tertarik menempati rusunawa. Meski, lokasi rusun terbilang di pinggir Jakarta.

oleh Gilar Ramdhani pada 02 Nov 2019, 16:30 WIB
Pemprov DKI Jakarta meningkatkan fasilitas di tiap-tiap rusun agar warga semakin tertarik untuk tinggal.

Liputan6.com, Jakarta Meski trend tinggal di Rusunawa semakin bergema 5 tahun belakangan ini, namun beberapa rusunawa yang sudah dibangun Pemprov DKI masih banyak yang belum terisi. Faktor lokasi salah satunya. Oleh karena itu Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar warga DKI Jakarta tertarik menempati rusunawa. Meski, lokasi rusun terbilang di pinggir Jakarta.

Selain dibuat tower-tower agar lebih modern dan nyaman, fasilitas di tiap-tiap rusun juga semakin ditingkatkan sehingga menarik bagi warga.

Pemprov DKI Jakarta pun bekerjasama dengan banyak pihak untuk melengkapi fasilitas rusun. Misalnya, dengan Bina Marga untuk akses jalannya, dengan PDAM untuk penyediaan air minum, kami siapkan saluran gas di masing-masing unit, RPTRA, akses feeder bus. Lengkap pokoknya. Belum lagi KJP, KJS dan program pangan murah.

Meski lokasinya terbilang jauh, namun sejumlah rusun bisa berkembang menjadi kawasan mandiri yang lengkap akan diminati warga Jakarta.

Namun tinggal di rumah susun akan memberikan sejumlah keuntungan, seperti bebas banjir, dan kemudahan mobilitas. Pendek kata, jika tinggal di hunian vertikal tidak akan khawatir dengan bencana banjir.

Dan terkait aksesibilitas dan efisiensi. Lokasi rusun biasanya dekat dengan berbagai pusat kegiatan bisnis, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Faktor lain yang membuat tertarik warga adalah kenyamanan. Disusul lagi kemudahan mendapatkan air bersih dan listrik.

Sesuai dengan RTRW DKI Jakarta 2030, pengembangan kawasan permukiman, komersial, dan perkantoran diarahkan dengan memanfaatkan ruang secara vertikal dan kompak.

Arahan rencana tata ruang tersebut untuk menyiasati keterbatasan lahan di Jakarta. Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan 50.000 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selain rusunawa, pengembang properti telah lebih dulu menancapkan tiang-tiang vertikal untuk rusun komersial, seperti apartemen.

Pihak Pemprov Jakarta pun berharap setelah melakukan revitalisasi dan pembangunan, warga mau pindah ke rusun. Selain itu Pemprov Jakarta juga mengajak warga yang sudah tinggal di rusun maupun calon penghuni untuk menjaga rusun agar tetap terlihat asri, bersih, dan nyaman.

"Kami harap, unit rusunawa yang kami sediakan dapat menjadi pilihan warga Jakarta mencari tempat tinggal yang layak, nyaman, dan terjangkau. Masyarakat yang tertarik menempati unit rusunawa ini dapat langsung mengajukan permohonan kepada Kepala Unit Pengelola Rumah Susun, dengan melampirkan dokumen-dokumen yang lengkap," ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kelik Indriyanto.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya