3-11-2013: Langka, Kerennya Gerhana Matahari Hibrida Hiasi Langit

Pada 3 November 2013, Hybrid Solar Eclipse atau gerhana matahari hibrida menghiasi langit.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2019, 06:00 WIB
Pemandangan gerhana hibrida saat gerhana parsial di Gabon, (Nolween/Wikimedia)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini 6 tahun silam atau tepatnya 3 November 2013, Hybrid Solar Eclipse atau gerhana matahari hibrida menghiasi langit. Gerhana kali ini adalah gerhana Matahari campuran 2 gerhana.

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Kedua gerhana tersebut terjadi dalam satu waktu dan terjadi secara berurutan.

Hal ini dapat terjadi karena bayangan umbra bulan harus melewati kelengkungan yang berbeda-beda pada daerah tertentu disebabkan bentuk Bumi yang bulat.

Sehingga terkadang saat ujung kerucut bayangan umbra Bulan tergantung di atas permukaan Bumi dan menyebabkan lokasi di bawahnya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari cincin.

Ada kalanya juga saat kerucut bayangan umbra Bulan itu bergeser ke bagian lengkungan yang lebih tinggi menyebabkan ujung kerucut bayangan umbra Bulan 'menusuk' permukaan Bumi dan daerah yang dilewatinya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari total.

Gerhana ini memungkinkan orang-orang melihat pemandangan matahari yang terhalang Bulan sepenuhnya atau sebagian. Merupakan kejadian langka karena peralihan antara gerhana annular dan gerhana total.

Pada gerhana total, Bulan benar-benar menutupi Matahari, sedangkan gerhana annular terjadi saat Bulan berada pada posisi terjauh dari Bumi. Gerhana annular tidak menutup matahari sepenuhnya sehingga meninggalkan lingkaran 'halo' sinar Matahari di sekitar Bulan.

Gerhana langka ini akan menjadi gerhana annular sekitar 15 detik pertama sebelum transisi ke bentuk sempurna, ketika bayangan Bulan berada cukup dekat dengan Bumi untuk menutupi Matahari.

Gerhana total ini tampak di sekitar Samudra Atlantik utara di sebelah timur Florida sampai Gabon dan Afrika. Dikutip dari situs Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) nasa.gov, penampakan terjadi dengan durasi sekitar 1 menit 39 detik di Samudera Atlantik di selatan Pantai Gading dan Ghana.

Pandangan terbaik dari gerhana total di daratan bisa dilihat di Gabon sekitar pukul 13.50 GMT. Gerhana total kemudian akan bisa dilihat di timur melintasi benua Afrika. Pandangan parsial akan tersedia di bagian timur Amerika Utara dan Eropa Selatan.

"Gerhana akan dimulai sekitar 1.000 km (620 mil) timur dari Jacksonville, Florida dengan gerhana annular terlihat selama empat detik saat matahari terbit," jelas NASA.


Asia Tidak Dapat Menyaksikannya

Gerhana matahari langka yang diabadikan di New York. (Astroval1/Wikimedia)

Saat bayangan Bulan menuju timur, gerhana akan beralih dari model annular menjadi total secara perlahan. Gerhana total akan terjadi di Samudera Atlantik pada pukul 12.47 GMT, sekitar 330 km selatan-barat dari Liberia, selama lebih dari satu menit.

"Gerhana kemudian akan terlihat di seluruh penjuru Afrika melalui Kongo sampai melewati Uganda utara dan utara Kenya, berakhir di selatan Ethiopia dan Somalia," kata International Astronomical Union.

Kawasan benua Asia termasuk Indonesia tak bisa menyaksikan fenomena langka tersebut, karena matahari telah tenggelam pada saat bayangan Bulan merambat di Asia.

Kendati demikian, para ahli memperingatkan bahwa tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk untuk melihat matahari dengan mata telanjang. Pandangan aman gerhana dapat diperoleh dengan menggunakan kacamata khusus.

Gerhana akhir tahun 2013 pada 3 November ini menjadi gerhana kelima yang terjadi dalam kurun waktu setahun. Selain itu merupakan gerhana matahari kedua dan satu-satunya gerhana total tahun itu.

Dari 11.898 gerhana matahari yang tercatat selama rentang 5000 tahun terakhir hanya ada 569 gerhana matahari hibrida atau hanya 4,8%.

Di belahan bumi lain pada 3 November 1507, lukisan paling fenomenal 'Monalisa' terlukis atas permintaan seorang pria yang mendatangi Leonardo da Vinci. Ia meminta sang seniman melukis istri ketiganya Lisa del Giocondo atau Lisa Gherardini. Hasil lukisan itu akan dipajang di rumah baru mereka, yang dibangun untuk merayakan kelahiran sang putra, Andrea.

Francesco di Bartolomeo di Zanobi del Giocondo, nama pria itu, berprofesi sebagai pedagang kain dan sutra. Hidupnya cukup makmur. Ia menikahi Lisa dengan status duda.

Dan pada 3 November 1992 atau tepat 27 tahun lalu, William Jefferson Blythe III memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Blythe merupakan nama lahir dari sosok yang dikenal dunia sebagai Bill Clinton.

 

Reporter: Windy Febriana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya