3 Layanan Ini Jadi Fokus Gojek pada Ulang Tahun ke-9

Pada usianya yang ke-9 ini, ada tiga layanan inti Gojek yang bakal difokuskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Nov 2019, 17:30 WIB
Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gojek tahun ini berusia sembilan tahun. Startup asli Indonesia yang kini sudah berstatus sebagai decacorn (memiliki taksiran valuasi di atas USD 10 miliar) ini mengklaim, menjadi pelopor konsep Super App di dunia teknologi.

Super App merupakan istilah yang merujuk pada aplikasi, yang di dalamnya terdapat banyak layanan yang tiap hari digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Gojek mengklaim, di aplikasinya kini sudah ada 20 layanan berbeda seperti Goride, Gocar, Gopay, Gosend, GoBluebird, Gopulsa, dan lain-lain.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, misi Gojek adalah menghilangkan hambatan-hambatan kehidupan dengan menghubungkan pelanggan dan mitra Gojek untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu salah satu strategi Gojek adalah mengutamakan kepuasan pelanggan melalui produk-produk mereka.

Kevin mengatakan, pada usianya yang ke-9 ini, ada tiga layanan inti Gojek yang bakal difokuskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

"Kami akan meningkatkan pengalaman pengguna melalui produk terbaik, antara lain fokus pada mobilitas dengan layanan Goride dan Gocar, layanan pembayaran dan keuangan dengan Gopay, serta layanan pesan-antar makanan atau Gofood," kata Kevin dalam konferensi pers 9 Tahun Gojek di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Co-CEO Gojek Indonesia Andre Soelistyo (kiri) dan Kevin Aluwi (kanan) menyampaikan strategi Gojek di masa depan di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Kevin lebih lanjut menyebutkan, ketiga produk tersebut akan menjadi titik tumpu Gojek dalam membangun perusahaan di masa depan.

"Akan ada banyak platform yang kami bangun untuk menopang ketiga titik ini," ujar Kevin.

Guna meningkatkan aplikasi Gojek, perusahaan juga akan bermitra dengan pihak ketiga. Kevin mencontohkan, yang sudah dilakukan adalah kerja sama dengan HaloDoc sebagai mitra layanan pengantaran obat Gomed.

"Ke depannya kami akan bermitra dengan lebih banyak pihak ketiga. Sekarang kami juga bermitra dengan platform donasi Kitabisa untuk menyediakan pelayanan Gogift," ujar pria berkacamata ini.

Kevin menyebut, salah satu misi Gojek adalah membuat perusahaan atau produk lain bisa bergabung ke aplikasi Gojek. Tujuannya adalah untuk tumbuh bersama mengembangkan aplikasi yang memenuhi kebutuhan para pengguna.

Tidak hanya itu, menurut Kevin, demi meningkatkan layanan ketiga produk di atas, Gojek juga melakukan investasi jangka panjang pada pengembangan Cartography Google Maps. Tujuannya adalah membuat maps yang lebih akurat.


Perjalanan Gojek dari Call Center Jadi Super App

Sementara itu, Co CEO Gojek Andre Soelistyo memaknai 9 tahun perjalanan Gojek sebagai suatu kebanggaan tersendiri. Pasalnya saat awal hadir di 2010, Gojek hanyalah layanan call center untuk memesan ojek.

"Saat pertama memindahkan Gojek dari call center ke aplikasi, itu untuk membujuk driver bergabung usahanya lumayan berat karena pada 2014, sekitar 80-90 persen (driver) tidak ada yang pakai smartphone. Belajar menggunakan aplikasi itu tantangannya luar biasa," katanya.

Namun, dengan aplikasi, kesempatan bagi para mitra untuk menambah penghasilan dan kehidupan yang lebih baik jadi lebih tinggi.

"Sekarang bisa dibilang Gojek sebagai industri teknologi paling maju di dunia. Kami menjadi Super App pertama di dunia dan dengan berbagai fitur dan layanan baru, lebih banyak transaksi dari pengguna loyal," kata Andre.

Ia menuturkan, yang paling penting, saat awal Gojek dibuat, tujuannya bukan hanya sebagai korporasi yang menguntungkan, tetapi membuat model bisnis yang membantu ekosistem.

"Oleh karena itu, dampak sosial terhadap bisnis mitra menjadi hal yang penting sekali bagi kami. Dalam 9 tahun ini, kami sudah berkontribusi secara tidak langsung bagi mitra, merchant, dan pengguna," tutur Andre.


Sekilas tentang Gojek

Sekadar informasi, sejak aplikasinya diluncurkan pada 2015, kini Gojek telah beroperasi di 207 kota di 5 negara Asia Tenggara.

Data Gojek menyebutkan, pertumbuhan transaksi di Gojek mencapai 1.100 persen lebih dalam tiga tahun terakhir.

Aplikasi ini juga sudah diunduh lebih dari 155 juta kali per kuartal 3 2019 dengan pertumbuhan total unduh meningkat 1.992 kali pada Januari 2015-Desember 2018.

Sudah ada lebih dari 2 juta pengemudi yang tergabung dalam GoRide dan GoCar. Selain itu, saat ini terdapat lebih dari 500 ribu mitra GoFood yang mayoritas adalah bisnis UMKM. Sementara, jumlah penyedia layanan GoLife kini lebih dari 60 ribu.

Andre menambahkan, tahun ini, Gojek tumbuh 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu, begitu juga jumlah pengguna dan driver-nya.

(Tin/Why)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya