Manajer Chelsea Cemas dengan Teknologi VAR

Manajer Chelsea Frank Lampard menyebut harus ada modifikasi tertentu terhadap penggunaan teknologi canggih dalam sepak bola itu.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 03 Nov 2019, 17:50 WIB
Pelatih Chelsea, Frank Lampard merayakan kemenangan setelah pertandingan melawan Ajax pada pertandingan lanjutan Grup H Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda (23/10/2019). Chelsea menang tipis atas Ajax 0-1. (AP Photo/Peter Dejong)

London - Manajer Chelsea Frank Lampard menilai VAR berbahaya untuk keberlangsungan Liga Inggris. Ia menilai harus ada modifikasi tertentu terhadap penggunaan teknologi canggih dalam sepak bola itu.

Operator Liga Inggris pada awal kompetisi menyebutka VAR hanya akan digunakan jika wasit membuat keputusan yang sangat keliru. Akan tetapi, banyak insiden yang kemudian harus ditentukan oleh VAR.

Lampard menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, tidak perlu ada tayangan ulang di layar besar saat pengecekan insiden tertentu.

"Ini tidak bagus," ujar mantan pemain West Ham United dan Chelsea itu.

"Tiap kali ada keputusan yang memakan waktu, berarti mereka ragu. Kenapa tidak sekalian saja wasit melihat ke layar di samping lapangan?" sambungnya.

Tayangan ulang pada layar besar membuat semua orang di stadion, terutama suporter bisa melihatnya. Lampard merasa hal tersebut tidak bagus buat wasit karena pasti ada tekanan.

"Nantinya suporter banyak yang tahu, lalu mereka mulai berteriak. Hal seperti itu bisa mempengaruhi wasit karena tertekan dengan situasi tersebut," ucap mantan kapten Chelsea ini.

 


Raih Lima Kemenangan Beruntun

Selebrasi pemain Chelsea saat menghajar Watford (AP)

Chelsea menang 2-1 atas Watford pada pekan ke-11 Premier League. Kini, The Blues duduk di posisi ketiga dan siap bertarung untuk posisi puncak.

Kemenangan tersebut merupakan yang kelima yang diraih secara beruntun. Tammy Abaraham menjadi top skorer klub sejauh ini.

Sumber: BBC

Disadur dari Bola.com (Penulis Gregah Nurikhsani / Editor Aditya Wicaksono, Published 03/11/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya