Alasan Anda Tak Bisa Melupakan Cinta Pertama Menurut Ilmu Psikologi

Berdasarkan psikologi, ada beberapa hal yang membuat seseorang tidak bisa lupa pada cinta pertama. Apa saja?

oleh Putu Elmira diperbarui 05 Nov 2019, 02:01 WIB
Ilustrasi pacaran (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Jika bicara cinta, selalu ada sisi menarik untuk dibahas. Begitu pula soal cinta pertama yang menjadi bagian awal dari perjalanan asmara seseorang yang diselimuti memori yang sulit untuk dilupakan.

Dilansir Bustle, Minggu, 3 November 2019, sebanyak apapun menjalin hubungan, Anda tidak bisa melupakan cinta pertama. Jatuh cinta untuk kali pertama adalah perubahan hidup di mana Anda tak bisa berhenti terobsesi dengan pasangan.

Di masa itu pula, anda pertama kalinya timbul perasaan yang kuat pada seseorang hingga dapat begitu kecewa dan sedih saat hubungan tersebut kandas seketika. Menurut pakar hubungan, ada alasan mengapa cinta pertama tidak terlupakan.

"Cinta pertama seringkali adalah koneksi emosional yang sangat kuat. Dalam banyak kasus, mereka terjadi sebelum bagian logis dari otak telah sepenuhnya berkembang dan ketika hormon-hormon tubuh sedang kuat," kata David Bennett, konselor dan pakar hubungan bersertifikat.

David menambahkan, hal tersebut menciptakan ikatan emosional yang nyaris kuat melalui pelepasan oksitosin, hormon yang sama yang mengikat ibu dan anak-anak mereka. Oksitosin dikenal sebagai hormon cinta.

"Cinta pertama seringkali sederhana, namun sangat kuat," demikian tambah David.

Bahkan untuk hal-hal sederhana seperti pelukan hingga ciuman secara kimiawi dapat mengikat Anda dengan pasangan. Ketika ini adalah pertama kalinya Anda mengalami dengan seseorang, sulit untuk melupakannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Otak Mengenang dan Mencari Pengalaman yang Menyenangkan

Ilustrasi pacaran (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Kepada Bustle, Amy Ricke, psikiater dari Your Doctors Online menyebut cinta pertama tidak terlupakan karena cara otak bekerja. Selain itu, jatuh cinta mengajari Anda tentang diri sendiri.

Ketika jatuh cinta, gelombang zat kimia alami seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin membanjiri otak Anda. Zat-zat kimia alami ini dapat membuat Anda merasakan euforia dan perasaan menyenangkan yang intens, terutama ketika dikombinasikan dengan sentuhan fisik.

Banyak kali orang mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya selama masa remaja. Menurut Amy, ini adalah tahun-tahun di mana jalur penghargaan otak dihubungkan untuk menjadi sangat sensitif terhadap pengalaman yang memuaskan dan intens seperti jatuh cinta.

"Dengan demikian pengalaman cinta pertama menjadi hampir tak terhapuskan tertanam dalam otak dengan cara yang sangat jelas, mudah diingat. Seringkali mustahil untuk dilupakan karena kemungkinan apa yang terbangun dari pengalaman ini dalam diri kita," kata Amy.

Cinta Pertama Mempengaruhi Hubungan Anda Setelahnya

Setelah Anda mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya, Anda kemungkinan akan terus mengejar perasaan itu. Ini sekaligus alasan besar mengapa orang-orang terpaku pada cinta pertama mereka, bahkan jauh setelah hubungan itu berakhir.

"Karena cinta pertama sering terasa intens, itu bisa membuat seseorang percaya bahwa mereka lebih mencintai yang pertama daripada yang lain," April Davis, pencari jodoh dan pendiri Luxury Matchmaking.

Anda akan merindukan perasaan intens yang hadir ketika berada di hubungan masa lalu dan mencari perasaan itu pada setiap orang yang ditemui. Saat tak menemukannya, Anda mungkin menghidupkan kembali hal-hal dengan mantan kekasih.

"Anda mungkin sebenarnya lebih mencintai cinta kedua atau ketiga, tetapi yang Anda ingat tentang yang pertama adalah intensitas itu. Itu bisa membuat Anda merasa Anda lebih mencintai orang itu dalam ingatan Anda," tambah April.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya