Mane Tak Mau Dibandingkan dengan Messi dan Ronaldo

Mane mengakui bahwa trofi Ballon d'Or adalah impian baginya. Namun, Mane menegaskan bahwa dirinya tetap menargetkan kesuksesan secara tim.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 03:00 WIB
6. Sadio Mane (Liverpool) - Peraih sepatu emas Premier League musim lalu ini mempunyai kecepatan yang bisa membuat bek lawan kewalahan. Striker Liverpool ini memliki kecepatan 94. (AFP/Bulent Kilic)

Liputan6.com, Liverpool - Bintang Liverpool, Sadio Mane, menilai dirinya masih jauh ketimbang dua sosok paling beken dalam sepak bola saat ini, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Padahal, Mane masuk dalam daftar 30 pemain calon peraih penghargaan pemain terbaik dunia Ballon d'Or edisi 2019 ini. Bomber asal Senegal itu pun diyakini memiliki peluang cukup besar untuk meraihnya.

Tahun lalu dominasi Messi dan Ronaldo yang sudah berlangsung selama satu dekade berhasil dihentikan oleh Luka Modric. Jadi, bukan tidak mungkin tahun ini bakal ada pemenang baru lagi.

Meski mampu menunjukkan performa luar biasa bersama Liverpool, terutama dalam dua musim terakhir, akan tetapi Mane merasa bahwa dirinya masih jauh dari level suskes Messi dan Ronaldo.


Kerendahan Hati Sadio Mane

Penyerang Liverpool, Sadio Mane, berebut bola dengan pemain Tottenham Hotspur, Serge Aurier, pada laga Premier League 2019 di Stadion Anfield, Minggu (27/10). Liverpool menang 2-1 atas Tottenham Hotspur. (AP/Jon Super)

"Mereka [Messi dan Ronaldo] adalah monster. Saya rasa saya masih jauh dari mereka," ujar Mane dalam wawancara dengan L'Equipe du Soir.

"Seperti yang pernah saya katakan, saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk sedikit lebih mendekati mereka," tambahnya.


Ballon d'Or Adalah Impian

Lebih lanjut, Mane mengakui bahwa trofi Ballon d'Or adalah impian baginya. Meski demikian, Mane menegaskan bahwa dirinya tetap menargetkan kesuksesan secara tim.

"Jujur, seperti yang pernah saya katakan, [Ballon d'Or] selalu menjadi impian masa kecil saya. Fakta bahwa saya masuk nominasi adalah karena buah kerja keras saya dalam waktu yang lama," tutur Mane.

"[Ballon d'Or] lebih ke impian dibanding sebuah obsesi, saya masih mengutamakan kepentingan kolektif. Jika saya bisa membedakan diri saya dari kolektif ini makan tentu, Ballon d'Or selalu menjadi impian saya," lanjutnya.

"Dan ketika impian menjadi kenyataan, rasanya selalu luar biasa. Semua rakyat Senegal, teman, keluarga saya akan sangat senang, saya akan sangat senang," tukasnya.

Sumber: L'Equipe du Soir

Disadur dari: Bola.net (Penulis Ari Prayoga, published 4/11/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya