Liputan6.com, Solo - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bertekad bulat untuk maju menjadi calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020. Untuk memuluskan jalannya menjadi orang nomor satu di Solo, bos Markobar itu mulai masif melakukan pendekatan meraih simpati masyarakat Solo.
Seperti diketahui, Jokowi saat maju dalam Pilgub DKI Jakarta maupun Pilpres 2014 mengenakan kemeja kotak-kotak sebagai ciri khasnya. Kini, putra sulungnya pun mulai meniru strategi tersebut dengan mengenakan kemeja khasnya yang bakal sering dipakai saat berkompetisi dalam Pilkada Solo.
Baca Juga
Advertisement
Gibran Rakabuming Raka memilih kemeja lengan pendek yang lengkap dengan gambar ilustrasi para pahlawan kemerdekaan Indonesia. Adapun gambar ilustrasi yang terpampang di baju itu di antaranya Bung Karno, Bung Hatta, Martha Christina Tiahahu, Ki Hajar Dewantara, HOS Tjokroaminoto, dan pahlawan nasional lainnya.
Kemeja yang berwarna putih tulang dengan kerah berwarna cokelat itu pada bagian dada terdapat tulisan "Indonesia Raya". Pada dalam kemeja itu, ternyata tidak hanya bergambar para pahlawan kemerdekaan, tetapi juga memuat tulisan pesan semangat perjuangan seperti 'Merdeka atau Mati', 'Boeng Ajo Boeng', 'Cinta Tanah Air', dan lainnya.
Gibran Rakabuming Raka terlihat pertama kali mengenakan kemeja bermotif pahlawan nasional itu ketika bertemu dengan Wali Kota Solo yang sekaligus Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo di rumah dinasnya, Rabu, 18 September 2019. Pertemuan itu untuk menanyakan terkait persyaratan maju menjadi bakal calon Wali Kota Solo melalui PDIP.
Baju Kebesaran Gibran
Baju yang dikenakannya saat menemui mantan wakil Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo itu cukup menarik perhatian. Lantas, Gibran pun bercerita jika kemeja batik lengan pendek yang dikenakannya merupakan hasil pemberian temannya. "Yang ngasih teman. Baju ini bakal sering saya pakai," kata dia waktu itu.
Kemeja "Indonesia Raya" itu kembali dikenakan Gibran saat mendatangi kantor DPC PDIP Solo pada Senin, 23 September 2019. Saat itu, kedatangan kakak kandung Kaesang Pangarep itu untuk mendaftarkan diri sebagai kader PDIP. Meskipun diterima sebagai kader partai dengan mengantongi KTA PDIP, tetapi dalam kesempatan itu Gibran gagal mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui DPC PDIP Solo.
Lantas, saat menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta, Gibran juga memakai kemeja kebesarannya tersebut. Dengan seringnya memakai kemeja dalam momen-momen spesial itu seolah menunjukkan bahwa kemeja "Indonesia Raya" itu telah menjadi identitas dirinya.
Usut punya usut, ternyata kemeja khas Gibran itu merupakan produksi brand asal Bandung, Tenue de Attire. Dalam penelusuran melalui laman website produsen www.tenuedeattire.com bahwa harga kemeja lengan pendek yang dipakai Gibran itu dibanderol seharga Rp449.000. Sedangkan, dalam akun IG @tenuedeattire, kemeja motif pahlawan nasional itu merupakan edisi terbatas untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI.
Advertisement
Gibran Bersarung Kunjungi Pondok
Penampilan Gibran saat menjadi pembicara dalam Talkshow Ngaji Ekonomi Kreatif di Pondok Pesantren Al Muayad Mangkuyudan Solo pun mencuri perhatian. Dia terlihat berbeda lantaran memakai sarung serta baju koko berwarna putih.
Padahal, dalam kehidupan sehari-harinya, putra sulung Presiden Jokowi itu selalu mengenakan gaya pakaian kasual seperti bawahan celana panjang, atasan kemeja, serta sepatu. Tak pelak kehadiran Gibran yang memakai sarung itu menarik perhatian ratusan santri yang hadir dalam acara dialog tersebut.
Gibran mengatakan sarung batik yang dikenakannya merupakan sarung produksi Pondok Pesantren Al Muayad, Mangkuyudan, Solo. Sarung batik merek Lar Gurda dengan motif batik Sidomulyo itu merupakan buah karya dari menantu salah satu pengasuh pesantren tersebut, Irfan Nurrudin.
"Sarung yang saya pakai ini sarung produksinya Gus Irfan menantunya Pak Kiai dengan merek Lar Gurda," kata Gibran.
Bahkan, ia mengaku telah memiliki sarung batik produksi Lar Gurda sebanyak empat lembar dengan motif batik berbeda-beda antara satu sarung dengan yang lainnya. Sarung-sarung batik itu pun merupakan hasil pembelian, bukan pemberian dari pihak pesantren.
"Saya belinya sejak beberapa hari lalu, jadi bukan pemberian dari pondok pesantren. Ini sarung saya beli sendiri," akunya.
Bagi-Bagi Hadiah untuk Santri
Gibran Rakabuming Raka memanfaatkan acara Talkshow Ngaji Ekonomi Kreatif di Pondok Pesanteean Al Muayad itu pun menularkan ilmu kesuksesannya dalam berwirausaha kepada ratusan santri yang hadir dalam forum itu. Ia pun memanfaatkan momen tersebut untuk membagikan hadiah kepada para santri yang hadir.
Awalnya, sebelum memberikan materi terkait mengembangkan ekonomi kreatif, Gibran terlebih dahulu membagikan produk minuman yang dirintis bersama dengan adiknya Kaesang Pangarep kepada para santri. Sambil bersarung, Gibran tampak membagikan dua kardus minuman kemasan itu kepada para peserta talkshow yang hadir di barisan depan.
Selanjutnya, ia pun mencoba membagikan lagi dua kardus minuman kepada peserta para santri yang duduk di bagian belakang. Namun, karena memakai sarung agak sulit untuk menjangkau peserta di barisan belakang, Gibran pun meminta para santri yang duduk di barisan depan untuk membagikan minuman itu kepada para peserta yang duduk di belakang. Total sebanyak empat kardus minuman ludes dirayah para santri.
Aksi bagi-bagi yang dilakukan Gibran tidak hanya berhenti di awal presentasi. Setelah selesai memaparkan bahan materi terkait ilmu wirausaha itu, ia kembali membagikan hadiah. Namun, dengan syarat peserta harus mengajukan sebuah pertanyaan terlebih dahulu sebelum membawa pulang hadiah. Ia pun meminta pertanyaan yang diajukan terkait bahan materi kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
Adapun hadiah yang pertama kali ditawarkan Gibran berupa jaket ala anak motor. Konon jaket tersebut pernah dipakai Presiden Jokowi saat touring dengan naik motor custom chopper. Santri yang beruntung mendapatkan hadiah tersebut adalah Nikmatul Sholihah karena berhasil mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang cukup bagus kepada Gibran.
Sedangkan, penanya kedua yang beruntung adalah seorang santri bernama Nurul Fajar. Ia pun berhasil mendapatkan hadiah langsung dari Gibran berupa sebuah kemeja pendek yang memuat gambar ilustrasi Jokowi sedang naik motor chopper dan Prabowo sedang naik kuda. Gambar kedua tokoh yang berkompetisi dalam Pilpres 2019 itu terlihat saling berhadapan. Meski demikian, pesan yang tersirat dalam gambar kemeja itu menjaga persatuan.
"Pesannya adalah persatuan Indonesia," kata Gibran menjelaskan gambar yang tertera dalam kemeja tersebut.
Seperti halnya denga kemeja lengan pendek bermotif "Indonesia Raya", kemeja bergambar Jokowi-Prabowo itu juga hasil produksi dari produsen yang sama, yakni Tenue de Attire. "Kemeja yang motif itu sudah lama sekali dan sering dipakai Kaesang," ucapnya.
Advertisement
Bonceng Motor demi Bagikan Bantuan Air Bersih
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengirimkan bantuan air bersih kepada warga di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo yang sedang mengalami kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih.
Gibran pun ikut menyaksiksan sendiri proses pemberian bantuan air bersih di RT 03 RW 10 Kampung Bayan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo. Namun, ada kejadian yang mencolok ketika suami Selvi Ananda itu tiba di lokasi pembagian air karena yang bersangkutan terlihat dibonceng naik motor.
Warga pun tidak mengetahui jika yang dibonceng di atas motor matik itu merupakan putra sulung Presiden Jokowi karena wajahnya tertutup helm full face dan kaca mata hitam. Sedangkan, yang mengendarai sepeda motor yang ditumpangi Gibran merupakan angggota Paspampres.
Setelah itu, Gibran langsung mendatangi antrean warga yang sedang menunggu jatah pembagian air. Ia tampak berbincang akrab dengan para warga yang sedang mengantre. Bahkan, sejumlah ibu-ibu tampak memanfaatkan momen tersebut untuk bisa berfoto bersama kakak kandung Kahiyang Ayu itu.
Gibran mengungkapkan pengiriman bantuan air bersih dilakukan untuk warga yang tinggal di RT 01 hingga RT 04 Kampung Bayan, Kelurahan Kadipiro, Solo. Dari laporan yang masuk bahwa warga di kampung tersebut telah mengalami kesulitan air bersih karena kekeringan sejak dua bulan lalu.
"Kemarin kan ada laporan dari tim saya bahwa beberapa titik di Solo mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih. Dari hasil survei ini titik-titiknya kita sudah tahu sehingga pada hari ini, saya kirimkan bantuan empat mobil tangki air bersih," kata dia.
Simak video pilihan berikut ini: