Rupiah Diprediksi Tertekan Seiring Mata Uang Asia Lainnya

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.997 per dolar AS hingga 14.016 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Nov 2019, 11:20 WIB
Rupiah pada saat istirahat siang ini tercatat melemah sebesar 162 poin atau turun tajam 1,24 persen ke kisaran Rp 13.246 per dolar AS, Jakarta, Rabu (9/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan di awal pekan ini. Namun sesaat kemudian mengalami tekanan.

Mengutip Bloomberg, Senin (4/11/2019), rupiah dibuka di angka 14.001 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.038 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.015 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.997 per dolar AS hingga 14.016 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 2,63 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.002 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.066 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada awal pekan berpotensi melemah seiring pelemahan mata uang kuat Asia.

"Pagi ini mata uang kuat Asia yen dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini setelah beberapa hari terakhir menguat," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih dikutip dari Antara.

Dari domestik, inflasi Oktober 2019 tercatat 0,02 persen (mom) atau 3,13 perseen (yoy). Secara kumulatif, dari Januari sampai Oktober tercatat 2,22 persen (ytd).

"Tersisa dua bulan hingga akhir tahun 2019, tampaknya infasi masih terjaga di bawah 3,3 persen walaupun pada dua bulan terakhir biasanya inflasi cukup tinggi," ujar Lana.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Eksternal

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari eksternal, Arab Saudi mensinyalkan untuk menyetujui penawaran saham ke publik (IPO) Aramco.

Kemungkinan Aramco akan menjual 1-2 persen sahamnya kepada publik dengan nilai 20 miliar dolar AS sampai 40 miliar dolar AS. Per September, penerimaan bersih Aramco mencapai 68 miliar dolar AS.

"IPO ini bisa membuat harga minyak mentah naik," kata Lana.

Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.060 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya