Menpora Harap Jatim Masuk Venue Piala Dunia U-20

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengharapkan Jawa Timur menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 12:00 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali melakukan kunjungan kerja ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengharapkan Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Oh iya, masak orang Jawa Timur tidak berharap rek," ujar dia kepada wartawan  di sela inspeksi mendadak di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu, 3 November 2019.

Gelora Bung Tomo adalah satu-satunya stadion di Jawa Timur yang sudah diajukan PSSI ke FIFA sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.

Sembilan stadion lain juga diajukan sebagai venue untuk event itu, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, Stadion Manahan di Solo.

Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang Timur, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, dan Stadion Si Jalak Harupat di Bandung.

Ia juga berharap Provinsi Bali yang memiliki Stadion I Wayan Dipta menjadi salah satu tuan rumah. Mengenai keputusan venue di mana saja yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20, mantan Ketua Komisi II DPR ini menyerahkannya kepada FIFA.

Menteri yang juga politikus Partai Golkar ini mengatakan agar niat menjadi tuan rumah berjalan sukses maka sejumlah pihak, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini harus duduk bersama tanpa mencari siapa yang salah sehingga ada jalan keluar.

"Yang penting adalah bagaimana persyaratan sesuai penetapan FIFA dapat terpenuhi. Mengelola olahraga tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri dan harus bergotong-royong. Kuncinya kita harus bisa menurunkan ego masing-masing dan duduk bareng," kata dia.

Ia juga mengakui dari sisi stadion, GBT memang mendekati standar internasional, tapi persyaratan bukan hanya soal lapangan, tapi juga sarana dan prasarana di luar stadion juga menjadi pertimbangan.

"Menurut saya, jalan menuju stadion perlu diperlebar dan lingkungan sekitar perlu diperbaiki," kata Menpora yang akrab disapa ZA ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pemkot Surabaya Kebut Renovasi Stadion Gelora Bung Tomo

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jelang bidding atau penawaran menjadi salah satu venue piala dunia U-20 pada 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengebut renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang berada di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Surabaya.

Oleh karena itu, pemkot memastikan renovasi GBT bersama lima lapangan penunjang latihan bakal dilakukan secara bertahap. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, ada beberapa renovasi yang dilakukan di stadion GBT agar berstandar internasional.

Mulai dari renovasi kamar mandi, pintu utama, scoring board, paving halaman depan, penambahan daya lampu dari 1.400 lux menjadi 2.400 lux hingga penambahan fasilitas lain seperti Jacuzzi di ruang ganti pemain dan single seat (tempat duduk penonton).

"Jalur masuknya juga sudah kita kasih separator, nanti juga kita tambahi penerangan, selain itu GBT nantinya diberikan tunnel (jalur)," kata Eri, Kamis, 17 Oktober 2019.

Dia menuturkan, tunnel (jalur) menuju lapangan akan dibuat berbeda. Tunnel dari tempat konferensi pers sampai ke lapangan bakal dibuat terpisah. Pihaknya memastikan saat ini masih menata kembali desain layout tersebut. Namun, renovasi GBT yang paling utama adalah pergantian rumput secara total yang bakal dikerjakan pada awal Januari 2020.

"Kalau ini digedoknya APBD (disetujuinya oleh DPRD Surabaya) November, berarti kan sudah lelang di Desember, jadi nanti mulai Januari (2019) seluruh lapangan dari GBT sampai lapangan penunjang itu akan diperbaiki lagi," ujar dia.

Ia mengungkapkan, jenis rumput yang bakal digunakan stadion GBT Surabaya bakal berstandar Internasional. Walaupun sebelumnya sudah ada rumput berstandar Internasional, hanya saja tidak sepenuhnya utuh dan beberapa sudah tambah sulam.

"Jadi ini nanti kita kupas semuanya (rumput), kita ganti dengan rumput sejenis. Pastinya kita akan minta arahan dari teman-teman PSSI juga untuk rumput kualitas terbaik," kata dia.

 


Dilengkapi CCTV

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Disamping itu, stadion GBT ini juga bakal dilengkapi dengan CCTV, Wifi, hingga pengguat sinyal. Sementara terkait aksebilitas menuju stadion, pihaknya juga sedang mencari jalan alternatif lain.

Sebab, kendaraan besar seperti bus membutuhkan ruas jalan yang lebar. Menurut Eri, ada dua alternatif jalan yang bisa digunakan menuju GBT, yaitu melewati Jalan JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat ) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo.

"Kalau lewat tol tidak bisa, karena terbentur terowongan sebelah Osowilangon. Kita juga meminta surat ke jasa marga untuk exit tol agar bisa langsung ke GBT, pilihan lain lewat akses Pelindo (III), kan ada jalannya itu,” kata Eri.

Selain renovasi stadion utama GBT, pihaknya juga memperbaiki lapangan penunjang untuk tempat latihan. Di antaranya, lapangan Gelora 10 Nopember, Karanggayam, Lakarsantri, Wiyung, dan Sememi. Bahkan, pada 2020, pihaknya juga bakal menambah pohon di sisi Buffer Zone TPA Benowo ke arah Stadion GBT.

"Tahun 2019 itu pengerjaan scoring board, sama perbaikan bagian depan GBT seperti pintu masuk, dan paving. Renovasi Stadion GBT ini diprediksi selesai dalam 10 bulan," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya