Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Kini Jadi Sorotan

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya kini menuai perhatian, setelah menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021.

oleh Dian KurniawanAgustina Melani diperbarui 04 Nov 2019, 13:18 WIB
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (GBT) kini menjadi sorotan. Setelah Indonesia resmi jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021, Stadion GBT pun tuai perhatian lantaran menjadi salah satu venue untuk pertandingan dalam Piala Dunia U-20.

Sebelumnya FIFA memperbolehkan PSSI untuk menyiapkan 10 stadion sebagai venue Piala Dunia U-20 pada 2021. Akan tetapi, FIFA hanya akan memilih enam stadion saja.

10 stadion itu antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Selain itu, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Bicara soal Stadion Gelora Bung Tomo, Pemerintah Kota Surabaya pun bersiap untuk menyambut Piala Dunia U-20.

Meski demikian, ada kekhawatiran terhadap bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke Stadion GBT Surabaya.  Hal ini yang dikhawatirkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Meski demikian,  Pemkot Surabaya menilai, bau sampah yang muncul di Stadion GBT karena dekat dengan TPA Benowo selama ini bisa diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

"Untuk masalah (TPA-red), Benowo sudah teratasi, apa lagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah dengan obat, agar tidak bau,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara pada Jumat 1 November 2019.

Pada akhir pekan lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali gagal inspeksi venue Piala DUnia U-20 pada 2021 lantaran pintu GBT terkunci.

Zainudin tiba di Stadion GBT pada Minggu, 3 November 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Ia ingin mengetahui kesiapaan GBT yang dipersiapkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021, dan mencoba selesaikan masalah yang ada.

Berikut sejumlah hal mengenai stadion GBT mulai dari kekhawatiran bau sampah dan Menpora Zainudin Amali gagal inspeksi, yang dirangkum pada Senin (4/11/2019):

1.Pemkot Surabaya Sebut Tak Dapat Informasi Kunjungan Menpora

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menilai ada miskomunikasi saat agenda kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Minggu, 3 November 2019.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan hal tersebut. Ia menuturkan,  tidak ada informasi yang diterima Pemkot Surabaya jika Menpora Zainudin Amali berkunjung ke Stadion GBT. Malah dia mengetahui Menpora sudah berada di GBT dari awak media.

"Saya mendampingi Ibu Wali Kota sepanjang siang hari. Sama sekali tidak ada informasi mengenai kunjungan Menpora. Tiba-tiba ada wartawan yang telepon saya menginformasikan bahwa Menpora sudah di GBT,” ujar dia, Minggu 3 November 2019.

ebri menegaskan, dari segi keprotokolan, tentu Pemkot Surabaya akan menyambut dan mendampingi kalau ada pejabat negara yang berkunjung, apalagi ini selevel menteri. "SOP di kami pasti didampingi, hanya saja sama sekali tidak ada informasi mengenai hal itu," imbuhnya.

Febri berharap, ke depan komunikasi bisa lebih baik dan hal serupa tidak terulang lagi. "Kami selalu terbuka dan siap berkoordinasi dengan semua pihak,” kata mantan Kabid Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Berharap Jatim dan Bali

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

2.Stadion GBT Dikunci Jika Sedang Tak Digunakan

"Saya siang itu posisi baru pulang dari Nganjuk. Setelah sampai di Surabaya, saya cek HP, baru tahu banyak sekali panggilan tak terjawab. Ternyata itu terkait kunjungan menteri,” ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya, Edi Santoso.

Edi mengatakan, kondisi GBT jika tidak sedang digunakan memang dikunci. Hal itu sudah merupakan standar pengamanan di GBT. Apalagi, GBT akan digunakan sebagai salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia U-20. Sehingga pengamanan harus ditingkatkan.

Setelah itu, Edi juga mengecek, ternyata juga tidak ada surat pemberitahuan yang masuk ke Dispora Surabaya perihal rencana kunjungan Menpora. Senada dengan Febri, Edi memastikan, kedatangan pejabat negara pasti akan didampingi. Menurut dia, ini hanyalah miskomunikasi. Dia menyatakan Pemkot sangat terbuka. Intinya, tentu ada koordinasi yang jelas.

"PSSI saja buktinya selalu kami dampingi selama proses peninjauan lapangan, karena sudah ada koordinasi yang jelas,” pungkasnya. 

3.Menpora Gagal Inspeksi di Stadion GBT

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali gagal menginspeksi Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, karena stadion dalam keadaan terkunci.

Menpora tiba di GBT Minggu, 3 November 2019 sekitar pukul 15:00 WIB. Dia ingin mengetahui kesiapan GBT yang dipersiapkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2021, sekaligus mencoba menyelesaikan masalah yang ada.

Zainudin disambut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Soepratomo dan Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung di lobi luar depan stadion. Setelah diinformasikan stadion dalam keadaan terkunci, Menpora mendekati kerumunan wartawan dan melihat lobi dalam stadion dari balik pintu kaca.

Tidak sampai 15 menit, Menpora meninggalkan lokasi untuk selanjutnya menuju lokasi acara sebelumnya.

Zainudin mengaku Kadispora Jatim Soepratomo sudah mencoba menghubungi Kadispora Surabaya Afghani Wardhana untuk membuka stadion. Namun tidak ada respons.

4.Menpora Minta Pemkot Surabaya Benahi Akses Jalan dan Bau Sampah

Menpora Zainudin Amali gagal inspeksi ke Stadion GBT lantaran stadion dalam keadaan terkunci. Adapun salah satu kendala dihadapi Stadion GBT yang dekat dengan TPA Benowo sehingga khawatir bau sampah tercium.

"Ya seperti yang kita rasakan, baunya masih sama, bau sampah. Tapi kalau di dalam bau atau tidak saya ndak tahu, karena kita tidak bisa masuk," kata Zainudin.

Zainudin mengatakan, bau tak sedap di Stadion GBT mestinya bisa diselesaikan. Apalagi pemerintah Kota Surabaya sudah menyanggupi akan menangani masalah ini.

"Kita tahu komitmen Pemkot Surabaya sangat besar untuk menanggulangi masalah ini. Tapi kalau soal bau ini memang dari dulu, wong saya juga orang sini," kata dia. 

Zainudin juga melihat akses jalan menuju Stadion GBT harus dibenahi. Mengingat kontigen negara-negara lain akan datang ke Stadion GBT.

"Kita akan duduk bersama bersama stakeholder, untuk mencari jalan keluar mengenai masalah-masalah apa yang harus diselesaikan untuk bisa memenuhi persyaratan FIFA," ucapnya. 

5. Berharap Jatim dan Bali Dapat Menjadi Salah Satu Venue Piala Dunia U-20 pada 2021

Zainudin menaruh harapan besar Surabaya bisa menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021. Sebab banyak keuntungan yang akan didapatkan masyarakat sekitar mulai dari ekonomi hingga sisi hiburan.

"Iya masak saya sebagai orang sini (Jatim) ndak berharap, rek. Kita berharap Jatim dan Bali jadi tempat Piala Dunia, tapi juga harus disupport dengan sarana dan prasarana lain," ujar dia. 


Respons

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

6. Respons Pemprov Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa khawatir aroma sampah dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Benowo tercium hingga kawasan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menganggu pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2021. Kekhawatiran Khofifah tersebut pun disorot warganet.

Pernyataan Khofifah Indar Parawansa tersebut menyedot perhatian warganet. Sejumlah warganet menyatakan kekecewaan dengan pernyataan itu. Salah satunya Agnes Swetta Pandia. "Sudah pernah ke Benowo? Bau kok sudah jauh perginya," kata dia.

Tak hanya itu, ada juga warganet yang menanyakan langsung di komentar instagram Khofifah. Pertanyaan itu diajukan di unggahan Khofifah yang menunjukkan kereta cepat Jakarta-Surabaya pada Sabtu, 2 November 2019.

Pemilik akun @bangdilly yang menanyakan bagaimana tanggapan Khofifah soal wacana mengusulkan Stadion Kanjuruhan dari pada Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). 

Khofifah pun menjawab pertanyaan dari akun@bangdilly tersebut. Khofifah menulis, prinsip Jawa Timur (Jatim) harus dapat kesempatan bagus. Gelora Bung Tomo (GBT) bagus. Beberapa hal harus dibenahi.

"Arah angin dan aroma sampah dan sebagainya harus diantisipasi. Kita harus siaga jika FIFA visit. Beberapa harus dibenahi agar lolos. Yang lain adalah opsi jangan sampai Jatim tidak dapat kesempatan emas,” tulis dia.

Ia menuturkan, kalau dirinya pecinta bola sejak ada NIAC Mitra di Surabaya. "Beberapa stadion utama dunia saya lihat. GBK luar biasa. Bagaimana GBT dapat mendekati GBK. Mohon maaf, jangan merasa sudah sempurna. Ayo berbenah. Tengok kanan kiri atas bawah. Di atas langit ada langit. Salam dan semangat untuk semua,” tulis dia.

Selain itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Aries Agung Paewai menegaskan pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tentang bau sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo merupakan bentuk motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya.

"Pernyataan Bu Gubernur adalah masukan dan motivasi bagi pemkot agar segera menyelesaikan persoalan sampah," ujar dia,mengutip Antara, Sabtu, 2 November 2019.

Dengan ada alternatif ini, diharapkan Jatim sebagai salah satu venue tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak akan pindah ke provinsi lain. Gubernur, lanjut dia sangat berharap Jatim bisa dipilih menjadi salah satu venue yang dipergunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20.

7.Tanggapan Pemkot Surabaya soal Kekhawatiran Bau Sampah yang Dapat Tercium ke Stadion GBT

Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, kekhawatiran Khofifah soal aroma sampah yang keluar dari TPA Benowo, selama ini bisa diatasi. Karena setiap ada laga sepak bola, sudah ada penanganan khusus untuk menghilangkan aroma sampah itu.

"Untuk masalah sampah (TPA) Benowo sudah teratasi, apa lagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah dengan obat, agar tidak bau," ujar Febri.

Febri mengatakan, saat sore hari dan tidak ada pertandingan sepak bola, wajar jika di sekitar lokasi TPA dan pengolahan sampah Benowo, tercium aroma sampahnya. Karena memang aktivitas pengelolaan sampah sedang berjalan. Tapi waktu ada pertandingan, dipastikan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah-red) tidak aktif," kata dia.

8. Langkah Pemkot Surabaya

Pemkot Surabaya menyiapkan tiga akses jalan menuju GBT yaitu akses dari Gendong, Pakal Benowo, dan fly over yang mengarah ke Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) menuju Gelora Bung TOmo.

Selain itu, Pemkot Surabaya merenovasi scoring board atau papan nilai, penambahan lampu dari 800 watt menjadi 1.200 watt, pengecatan, dan penataan paving.

Pada 2020, Pemkot Surabaya merenovasi single seat (kursi tunggal) di semua sisi, pembenahan ruang pers, pembenahan ruang offiial, toilet, musala, dan penerangan di setiap pintu masuk GBT.

Kemudian, lampu di setiap tempat duduk penonton, penambahan jacuzzi, sauna, locker, dan toilet di ruang ganti pemain. Penambahan daya listrik dari 1.400 watt menjadi 2.400 watt, serta rumput lapangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya