Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama jajarannya di Kementerian Pertahanan akan menyambangi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat. Prabowo ingin meninjau alat utama sistem persenjataan (Alutsista) buatan anak bangsa.
"Minggu ini (rencananya ke PT Pindad), tapi belum fix," kata Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Advertisement
Wahyu menuturkan, peninjauan tersebut dilakukan untuk mengetahui alutsista yang dimiliki oleh TNI. "Pindad kan industri alutsista TNI, ya kita ke sana untuk melihat sejauh mana yang sudah dilakukan oleh Pindad selama ini," katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kunjungan ke PT Pindad sejatinya telah direncanakan jauh hari. Namun, rencana itu selalu terbentur dengan padatnya agenda Prabowo.
"Kunjungan ke Pindad belum jadi karena pas penjadwalan ke Pindad ada ratas, lalu besoknya undangan pelantikan Kapolri. Jadinya dijadwal ulang," kata Wahyu mengakhiri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Jor-joran Impor Alutsista
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk memacu industrialisasi di dalam negeri. Jokowi mengingatkan agar Prabowo dapat meminimalisir anggaran untuk impor.
"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi harus dianggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis, dari hulu sampai ke hilir," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Ratas tersebut bertemakan penyampaian program dan kegiatan di bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Dalam rapat ini, hadir Menko Polhukam Mahfud Md, Menhan Prabowo Subianto, dan Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono.
Jokowi juga ingin agar belanja pertahanan memenuhi minimum esensial force yang sudah ditargetkan. Untuk itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar Prabowo melakukan kerja sama dengan BUMN dan swasta untuk memicu ekspor di bidang pertahanan.
"Kerja sama dengan BUMN kerja sama dengan swasta terus dilakukan. Bahkan kita ingin agar produk-produk yang ada itu bisa kita ekspor," jelas dia.
Advertisement