Liputan6.com, Jakarta - Melly Goeslaw menyampaikan klarifikasi soal kekecewaannya pada penata artis Bubah Alfian yang berdandan mirip dirinya di pesta Halloween, di sebuah lounge di Jakarta, pekan lalu.
Selain itu, Melly Goeslaw menyayangkan sikap sejumlah artis yang menertawakannya. Bahkan, melontarkan kata-kata kasar. Klarifikasi itu diunggah Melly Goeslaw di fitur IGTV, Instagram. Sebelumnya, Bubah Alfian, Vidi Aldiano, dan Rossa telah minta maaf pada Melly Goeslaw.
Baca Juga
Advertisement
Selama ini, Rossa dan Melly Goeslaw berteman akrab. Sejumlah karya Melly Goeslaw yang dibawakan Rossa meledak di pasar. Kolaborasi keduanya bermula pada 1999.
Sejak itu, bisa dibilang Rossa jadi “pelanggan tetap” karya-karya Melly Goeslaw yang diaransemen oleh Anto Hoed. Showbiz Liputan6.com memilih 5 kolaborasi Melly dan Rossa yang menjadi hit besar. Apa saja?
Tegar (1999)
Fenomena “Tegar” mengingatkan kita pada “Menghitung Hari” yang dinyanyikan Krisdayanti. Sebuah lagu sedih dilapisi aransemen piano yang dominan serta menonjolkan penghayatan tinggi sang vokalis.
Sama seperti “Menghitung Hari” yang mengubah wajah karier Krisdayanti, “Tegar” membuat karier Rossa meroket. Tahukah Anda, konon “Tegar” pernah dijajakan pada Dewi Sandra dan Shanty. Kedua penyanyi ini menolak. “Tegar” menjadi jodoh Rossa. Lagu ini mengantar penyanyi kelahiran Sumedang, 9 Oktober 1978 jadi diva.
Advertisement
Hati Yang Terpilih (2000)
Dengan satu single saja yakni “Tegar” album berjudul sama itu konon laku 200 ribu kopi lebih dan diganjar platinum. Rossa lantas mengemas ulang sejumlah materi dari album Tegar dan Nada-nada Cinta ke dalam album Hati Yang Terpilih.
Album ini mengedepankan single anyar berjudul “Hati Yang Terpilih.” Lagu ini menandai kerja sama kali kedua Rossa dan Melly Goeslaw. “Hati Yang Terpilih” menjadi soundtrack sinetron berjudul sama. Sinetronnya kurang disambut tapi lagu “Hati Yang Terpilih” kembali merajai tangga lagu di ratusan radio Tanah Air.
Perawan Cinta (2002)
Dua tahun setelah Hati Yang Terpilih, Rossa merilis album Kini yang berisi 9 lagu. Album ini menampilkan “Kini” karya Yovie Widianto. Uniknya, album ini justru dibuka dengan “Perawan Cinta” karya Melly Goeslaw.
Lagu yang dijadikan single kedua ini mengisahkan perempuan yang bermain api dengan mencintai kekasih orang. Ia akhirnya memilih mundur karena digunjing banyak orang.
Vokal Rossa yang mumpuni merefleksikan cinta, keresahan, dan penyesalan. Menyakitkan sekaligus dilematis, itulah yang kita rasakan saat mendengar lagu ini.
Advertisement
Atas Nama Cinta (2006)
Puncak karier Rossa berikutnya terjadi pada 2006 saat merilis Yang Terpilih. Album berisi 14 lagu ini merangkum perjalanan karier Rossa sejak 1996, era Nada-nada Cinta. Yang Terpilih memuat 3 tembang anyar. Salah satunya, “Atas Nama Cinta” karya Melly Goeslaw.
Selain melodi yang mudah diingat, “Atas Nama Cinta” meledak karena jadi soundtrack sinetron Cinta Fitri yang monumental. Sinetron ini melahirkan pasangan ikonis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar. Sama seperti “Tegar,” “Atas Nama Cinta” jadi hit besar yang menembus ruang dan waktu.
Ayat-ayat Cinta (2008)
Lagi-lagi karya Melly Goeslaw mengantar Rossa ke puncak popularitas. Rossa didapuk membawakan lagu “Ayat-ayat Cinta” yang jadi soundtrack film berjudul sama.
Film Ayat-ayat Cinta yang meraih 3,5 juta penonton membuat karier Fedi Nuril, Carissa Puteri, dan Rianti Cartwright melesat. Lagu “Ayat-ayat Cinta” pun jadi hit besar.
Dengan satu lagu ini saja konon album soundtack-nya terjual 150 ribu kopi lebih, diganjar plakat platinum. Angka itu cukup besar di tengah industri musik yang tengah beralih dari kaset dan CD ke digital. Dengan “Ayat-ayat Cinta” status kedivaan Rossa menguat.
(Wayan Diananto)
Advertisement