Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membahas perkembangan proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) yang digarap Repsol. Adapun proyek tersebut adalah Andaman III dan Saka Kemang.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, instansinya masih menunggu rekomendasi dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk perpanjangan masa eksplorasi Repsol pada proyek Andaman III.
"Tinggal nunggu rekomendasi dari BPMA untuk extension. Masih rapatnya 1-2 hari ini kita menunggu," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Andaman III merupakan blok eksplorasi yang dimenangkan Talisman pada lelang wilayah kerja 2009. Kontrak bagi hasil blok ini ditandatangani pada 11 September 2009 dan berlaku selama 30 tahun atau sampai 2039.
Kemudian pada 2015 Talisman diakuisisi Repsol, dengan begitu blok yang memiliki potensi cadangan migas sekitar 1,5 miliar barel setara minyak ini dioperatori perusahaan migas asal Spanyol sampai saat ini.
Djoko melanjutkan, pembahasan proyek Repsol berikutnya adalah mengenai Blok Saka Kemang, saat ini proyek tersebut belum mendapat persetujuan rencana pengembangannya (Plan Off Development/POD).
Blok migas ini memiliki potensi cadangan gas 2 Triliun Cubic Feet (TCF), namun dalam POD Repsol mengajukan cadangan 1 TCF. Menurut Djoko, saat ini proses sertifikasi cadangan masih dalam proses oleh Lemigas.
"(POD belum keluar) Tunggu lah. Sertifikasi mungkin. Tanya Lemigas," tandasnya.
Cari Pembeli Gas Blok Sakakemang, SKK Migas Tunggu Kajian Repsol
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menunggu hasil pengeboran untuk mencari pembeli gas di Blok Migas Sakakemang, Sumatera Selatan. Blok ini menjadi temuan besar potensi gas baru.
Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Waras Budi Santosa mengatakan, saat ini SKK Migas masih melakukan pertemuan dengan pihak Repsol untuk mendapat hasil pemboran di Blok Sakakemang. Jika sudah ada kepastian maka baru akan dilakukan pencarian pembeli.
"Itu masih pertemuan-pertemuan, nanti kalau mereka sudah ada hasil kajian lagi nambah drill lagi kita siapkan market," kata Waras, di Jakarta, Kamis, (14/3/2019).
BACA JUGA
Menurut Waras, gas Blok Migas Sakakemang bisa dialokasikan untuk konsumen yang sudah ada maupun konsumen baru yang lokasinya berdekatan dengan blok tersebut.
"Kami akan tutup untuk yang decline pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan pembeli eksisting, sekaligus untuk ekspansi kalau ada tambahan-tamabahan," tuturnya.
Waras melanjutkan, kedepannya kebutuhan gas akan meningkat, konsumen yang digadang menyerap gas dari blok migas tersebut adalah PupuK Sriwijaya.
"Karena kita banyak juga kebutuhannya, seperti Pusri itu kan prioritas itu bagaimana nanti kelangsungannya," ujarnya.
Advertisement