PSSI Tidak Minta Izin, Alumnus Unair Bangga Karyanya Jadi Logo Piala Dunia U-20 2021

Adien Gunarta mengaku tidak masalah dan senang PSSI menggunakan kreasinya untuk logo Piala Dunia U-20 2021.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 04 Nov 2019, 19:30 WIB
Logo Piala Dunia U-20 Indonesia 2021 (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 melalui Kongres FIFA, Kamis (24/10/2019). PSSI pun sudah menyiapkan logo turnamen.

Terungkap jenis tulisan (font) dalam logo Piala Dunia U-20 2021 merupakan hasil karya Adien Gunarta, alumnus Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair).

PSSI ternyata tidak meminta izin untuk menggunakan font bernama Upakarti tersebut. Organisasi Sepak Bola Indonesia itu baru menghubunginya setelah masyarakat bicara di media sosial.

Adien tidak mempermasalahkan hal ini. Pasalnya, dia menyediakan Upakarti secara gratis dan membebaskan siapa saja untuk menggunakan.

"Setelah viral, pihak PSSI mengirim DM di Twitter yang intinya mohon maaf karena belum izin dulu. Saya jawab tidak masalah dan santai saja," ungkapnya.

Adien justru senang dan bangga hasil karyanya dipakai untuk ajang kelas internasional seperti Piala Dunia U-20.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Arti Upakarti

Adien Gunarta, alumnus Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Adien menciptakan Upakarti yang memiliki arti penghargaan dari pemerintah kepada perajin dan pengusaha kecil atas karya jasa pengabdian dan kepeloporannya.

Dia mengembangkannya dari font Kemasyuran Jawa pada 2011. Pada awal pengembangannya, Adien masih menggunakan online tool bernama Fontstruct. Hingga pada 2015 ia mulai dari nol untuk membuat font Upakarti yang lebih rapi.

"Inspirasinya memang mengambil dari bentuk aksara Jawa, tetapi dibikin agak gemuk dan membulat," ujar pria asal Probolinggo ini.

Karya Adien juga pernah dipakai dalam film Despicable Me. Font yang dipakai di film animasi itu juga memiliki lisensi terbuka dan dapat digunakan siapapun.

Adien menyatakan gembira kreasinya bisa dipakai siapa saja. Terpenting baginya adalah menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat umum.

 

Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya