Perusahaan AS Bakal Segera Kembali Berbisnis dengan Huawei

Sekretaris Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS), Wilbur Ross, mengatakan perusahaan-perusahaan AS akan kembali menjual komponen kepada Huawei dalam waktu dekat.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Nov 2019, 17:00 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS), Wilbur Ross, mengatakan perusahaan-perusahaan AS akan kembali menjual komponen kepada Huawei dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan olehnya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.

Dilansir Reuters, Senin (4/11/2019), Ross mengungkapkan lisensi yang dibutuhkan akan segera terbit. Selain itu, katanya, pemerintah AS telah menerima 206 permintaan lisensi tersebut.

"Ada banyak yang mengajukan, dan terus terang lebih banyak daripada yang kami kira," kata Ross.

Huawei belum memberkan komentar terkait laporan baru ini.

Seperti diketahui, Huawei pada Mei lalu dimasukkan ke dalam daftar hitam perdagangan AS dengan alasan keamanan nasional. Kebijakan tersebut secara efektif melarang Huawei membeli produk-produk AS tanpa lisensi khusus. Selain itu, perusahaan-perusahaan AS pun dilarang menjual produk ke Huawei tanpa lisensi serupa.

Presiden AS, Donald Trump, pada Juni lalu berjanji akan memberikan bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan Huawei.


Huawei dan Perusahaan AS Bicara soal Lisensi Teknologi 5G

Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Lebih lanjut, Huawei pada bulan lalu dilaporkan berdiskusi dengan beberapa perusahaan telekomunikasi AS terkait lisensi teknologi jaringan 5G miliknya. Hal ini disampaikan oleh Senior Vice President Huawei, Vincent Pang.

Diskusi berlangsung meski pemerintah AS belum mengeluarkan lisensi. Pang mengatakan, beberapa perusahaan memperlihatkan ketertarikan untuk perjanjian jangka panjang atau sekali kerja sama (one-off transfer). Namun, ia menolak menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut.

"Ada beberapa perusahaan yang berbicara dengan kami, tetapi akan memakan waktu panjang untuk benar-benar menyelesaikannya. Mereka memperlihatkan ketertarikan," ungkap Pang.

(Din/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya