Bali Bakal Punya Kawasan Hiburan dengan Nilai Investasi Rp 15 Triliun

Nara Hotel Internasional berencana mendirikan kawasan hiburan terintegrasi (Integrated Leisure Complex), seperti pusat perbelanjaan, festival area, theme park.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2019, 20:45 WIB
Crystal Bay, Nusa Penida, Bali. (thetravelerguide.com.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi asal Singapura, Infinity Global Asia, Ltd, akan berinvestasi di bidang properti hotel di Indonesia, dengan membangun hotel premium di kawasan Nusa Penida, Bali.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, rencananya, Infinity Global Asia akan menggandeng salah satu operator hotel nasional, yaitu PT Nara Hotel Internasional.

Hal ini diakui Direktur Utama PT Nara Hotel Internasional, Adrianus Daniel Sulaiman. Dia menyatakan jika pihak Infinity Global Asia akan melakukan penjajakan investasi dengan Nara Hotel.

Menurutnya, Infinity Global Asia melihat adanya potensi besar untuk berinvestasi pada properti hotel dan area komersil, yang akan dibangun oleh PT Nara Hotel Internasional di kawasan Nusa Penida, Bali.

“Sejauh ini baru rencana, ada rencana dari pihak mereka (Infinity) untuk jajaki peluang investasi di Nara Hotel. Untuk pembahasan term & condition akan dibicarakan dalam waktu dekat,“ tutur Daniel dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/11/2019).

Daniel mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti peluang investasi tersebut, dengan membuat nota kesepahaman dengan pihak Infinity Global Asia.

Sebelumnya, Managing Director Nara Hotel Internasional, Francis Dehnhardt, mengatakan bahwa pihaknya berencana mendirikan kawasan hiburan terintegrasi (Integrated Leisure Complex), seperti pusat perbelanjaan, festival area, hotel berstandar internasional berkapasitas 120 kamar, theme park, business center, waterpark, watersport, beach club, dan floating restaurant di kawasan Nusa Penida.

“Investasi pembangunan tahap pertama diperkirakan sekitar Rp 250 miliar. Sementara total investasi pembangunan kawasan diperkirakan mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun, yang diperkirakan akan rampung dalam kurun waktu 5 tahun-10 tahun ke depan,” ujar Francis.

Saat ini, Nara Hotel tengah mengelola penginapan (hotel dan vila) serta pusat kuliner (food and beverage) dan beach club yang tersebar di berbagai lokasi, mencakup Tijili Benoa, Tijili Seminyak, Ombak Beach Club, The Tamora, The Shadow Canggu dan The Gallery – Bali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Peluang Investasi 10 Bali Baru Dikenalkan Lagi ke Investor Asing

Nusa Penida, Bali, Indonesia (iStockphoto)

Peluang investasi di 10 Destinasi Pariwista Prioritas kembali diperkenalkan ke berbagai investor asing. Kali ini Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memaparkan peluang ini di ajang Asia-Pasific Real Estate Conference "APREC" 2017, yang berlangsung pada 22 hingga 24 September di Busan, Korea Selatan. Ajang ini diinisasi oleh Federasi Real Estate Dunia (FIABCI).

Di acara ini ratusan pengembang dan investor di berbagai bidang properti dari seluruh dunia hadir. Mulai dari broker, manajer properti, penilai publik, pengembang, konsultan, arsitek, hingga perencana wilayah.

"Dalam acara tersebut hadir sebanyak 300 orang. Mereka adalah pengembang dan investor bidang properti dari seluruh dunia," ujar Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Wisata Prioritas, Hiramsyah S Thaib.

Ia mengatakan, sesi khusus untuk memperkenalkan Indonesia itu ada di sesi utama yaitu "Plennary Session: Real Estate Concert" yang berlangsung pada Sabtu (23/9/217). Dalam kesempatan itu Hiramsyah mempresentasikan pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sekaligus mempromosikan peluang investasinya kepada para investor internasional.

Turut hadir dalam acara tersebut berbagai pengembang dan investor bidang properti dari seluruh dunia, termasuk CEO dari Lotte Hotel & Resort, Jay Hung Hwan Kim. Selain itu, turut berpartisipasi Mayor Busan Metropolitan City Byung Soo Seo, President Fiabci-World Farook Mahmood, President Fiabci Korea Edward Tae-yong Gee, Vice Minister of Land, Infrastructure, and Transport South Korea Son Byeong-Suk, serta Member of Parliament South Korea Lee Ju Young.

"Sehingga ini benar-benar menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya 10 destinasi pariwisata prioritas atau yang juga disebut '10 Bali baru'," ucap Hiramsyah.

Hasilnya, respons dari para audiens sangat positif. Mereka rata-rata tertarik dengan keindahan dan keragaman yang ada, sehingga menjadi peluang investasi yang sangat baik.

"Bahkan, salah seorang delegasi dari Malaysia menyampaikan kekagumannya terhadap pemerintah Indonesia yang begitu serius dan progresif dalam mengembangkan pariwisata. Bahkan jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan pemerintah Malaysia," kata Hiramsyah.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik keikut sertaan Indonesia dalam rangka mempromosikan dan memperkenalkan peluang bagi investor luar untuk berinvestasi di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.

Pariwisata, disebut Arief,  telah menjadi sektor unggulan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam banyak kesempatan, presiden turut mempromosikan pariwisata Indonesia dan menempatkan sektor ini sebagai prioritas.

"Pak Presiden Jokowi juga sudah hadir di banyak destinasi prioritas itu," ujar Arief.

Mulai dari Danau Toba, Tanjung Lesung, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Raja Ampat, Larantuka, hingga Manado, pernah didatangi. Itu akan memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun destinasi baru.

"Diharapkan nama 10 'New Bali' dapat semakin dikenal seluruh dunia dan dapat menarik minat para investor internasional untuk bergabung mengembangkan destinasi-destinasi pariwisata prioritas Indonesia," ucap Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya