Perusahaan Indonesia Garap Proyek Kabel Listrik Bawah Laut Malaysia-Singapura

Nostag Nusantara Mardika menggarap proyek kabel listrik bawah laut sepanjang 10 kilometer dari Senibong (Malaysia) ke Senoko (Singapura).

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2019, 20:21 WIB
Ilustrasi kabel listrik bawah laut.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Global Indonesia (SGI), melalui anak perusahaan PT Nostag Nusantara Mardika, dipercaya menggarap proyek submarine power cable (kabel listrik bawah laut) sepanjang 10 kilometer dari Senibong (Malaysia) ke Senoko (Singapura). Proyek tersebut menjadikan perusahaan Indonesia tersebut merambah pasar regional dan internasional.

SGI bekerja sama dengan G8 Subsea PTE LTD mengerjakan proyek TNB-SPPACable Installation Project at East Johor Strait Singapore Power. Perjanjian kerja sama kedua perusahaan ditandatangani pada 16 Agustus 2019 yang proyeknya kini sedang berjalan danberlangsung hingga 2020.

PT Sarana Global Indonesia adalah perusahaan engineering, procurement and construction(EPC) yang sudah berpengalaman di bidang penggelaran kabel laut.

Penggelaran kabel yangterakhir digarap adalah proyek strategis nasional Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Paket Timur. Kabel bawah laut diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan (LS Cable).

Sedangkan kapalyang digunakan dalam proyek tersebut jenis barge bernama Nostag-10 (N-10) milik SGI.Sebagian besar crew kapal adalah putra Indonesia.

“Kami bangga dipercaya untuk menggarap proyek ini, sekaligus menunjukkan bahwa bangsaIndonesia mampu menggelar kabel laut baik optik maupun power di Kawasan Asia Tenggara, dan harapan kami bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri” kata Direktur Utama SGI Chandra Arie Setawan.

Managing Director G8 Subsea, Gerald Tan menyatakan keyakinannya dapat mengerjakan proyek ini karena kehadiran cable barge N-10. SGI juga didukung oleh tim proyek dan manajemen yang baik.

“Harapan kami akan terus bisa bekerja sama dengan pihak SGI,” katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Manado dan Bunaken Bakal Terkoneksi Kabel Listrik Bawah Laut

Peta kabel telekomunikasi bawah laut di Indonesia. (Doc: Submarine Cable Map)

Upaya komitmen pengembangan potensi pariwisata terus digenjot di Sulawesi Utara terutama Pulau Bunaken dan Siladen. Salah satu komitmennya dengan membangun infrastruktur kelistrikan untuk memastikan wilayah kepulauan di Manado bisa diterangi listrik.

"Saat ini PLN tengah membangun kabel listrik bawah laut 20 KV yang menghubungkan Manado dengan Pulau Bunaken," ungkap Deputy Manager Humas PLN Wilayah Suluttenggo, Jantje Rau, Minggu (28/05/2017).

Jantje mengatakan, lewat pembangunan itu sistem kelistrikan di Bunaken akan interkoneksi dengan sistem kelistrikan Sulut-Gorontalo sehingga daya pasok dan penyaluran listrik di sana bisa lebih besar. 

"Ini tentu dapat memberi dampak pada semakin meningkatnya peluang usaha dan investasi khususnya pariwisata di Bunaken," ujar Jantje.

Dia menambahkan, infrastruktur yang memadai di Bunaken akan berdampak pada pulau-pulau di sekitarnya seperti Siladen yang punya potensi pariwisata yang besar. Jantje juga menyebutkan, kondisi kelistrikan Sulawesi Utara saat ini yang tengah surplus sebesar 50 MW.

"Kami punya beban puncak 345 MW, sedangkan ketersediaan ada 395 MW, jadi masih surplus," ujar Jantje.

Wagub Sulut Steven Kandou menyambut baik proses pembangunan infrastruktur kelistrikan itu.

"Tentu akan sangat mendukung sektor pariwisata. Apalagi Pulau Bunaken dan Siladen menjadi salah satu unggulan wisata Sulawesi Utara yang terkenal akan keindahan alam bawah lautnya," ujar Steven.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya