Milan- Pelatih legendaris AC Milan Fabio Capello tahu masalah besar yang dihadapi tim yang pernah dilatihnya. Dia mengatakan pemain AC Milan tampil kurang berani karena dipenuhi rasa takut saat bermain.
AC Milan belum mampu memperlihatkan performa yang konsisten pada musim ini. Diasuh Marco Giampaolo sejak musim panas tahun ini, Il Diavolo Rosso hanya mampu meraih tiga kemenangan dan empat kekalahan dari tujuh pertandingan di Serie A.
Advertisement
Hasil minor itu membuat Giampaolo kehilangan jabatannya sebagai pelatih Milan pada 8 Oktober 2019. Posisinya kemudian digantikan Stefano Pioli sejak 9 Oktober lalu.
Bersama Pioli, AC Milan masih belum mampu memperlihatkan tajinya. Dari empat laga yang sudah dijalani, I Rossoneri menelan dua kekalahan, satu hasil imbang, dan hanya sekali menang.
Teranyar, AC Milan takluk 1-2 dari Lazio pada laga pekan ke-11 Serie A di Giuseppe Meazza, Minggu (3/11/2019). Gol tunggal Milan tercipta setelah Bastos melakukan gol bunuh diri pada menit ke-28. Sementara itu, dua gol Lazio dicetak Ciro Immobile (25') dan Joaquin Correa (83').
Bermain dengan Rasa Takut
Fabio Capello yang pernah mempersembahkan sembilan gelar juara untuk AC Milan menyayangkan penampilan buruk Suso dkk. Menurutnya, para pemain skuat Merah-Hitam tampil dengan rasa takut.
"Milan dalam kesulitan. Para pemain tidak berada dalam level yang bagus. Mereka bermain dengan rasa takut. Mereka tidak memiliki kepribadian apa pun dan mereka tidak melakukan sesuai dengan nilai yang mereka tetapkan," ujar Capello.
"Lucas Paqueta memiliki kualitas, tetapi dia tidak menunjukkannya. Rafael Leao membuat saya gugup pada laga melawan Lazio. Dia harus terus bermain ketika Milan tidak memiliki penguasaan bola," lanjutnya.
"Kemarin dia bermain ketika bola ada di kakinya. Saya ulangi, saya menilai masalah yang dihadapi Milan ada di kepala mereka. Ketika Anda tidak memiliki banyak kualitas dan kepala Anda tidak berfungsi. Situasi di klub mungkin berdampak," kata pelatih asal Italia itu.
Sumber: Football Italia
Disadur dari Bola.com (Rizki Hidayat/Benediktus Gerendo Pradigdo, published 5/11/2019)
Advertisement