Liputan6.com, Jakarta Indonesia patut berbangga sebab tahun ini untuk pertama kalinya dipercaya menjadi tuan rumah bagi kejuaraan balap sepeda enduro tingkat dunia.
Bersama empat negara Asia lainnya seperti Jepang, Nepal, Malaysia, dan Thailand, Indonesia terpilih menjadi penyelenggara salah satu agenda Enduro World Series Qualifier 2019. Bertajuk Bali Gravity Enduro, kejuaraan tersebut akan berlangsung di Kintamani, Bali, pada 9-10 November 2019.
Advertisement
"Event-nya itu seri dari Enduro World Series (EWS), salah satunya adalah babak qualifier. Babak qualifier ini dalam satu tahun ada di 78 negara. Alhamdulillah tahun ini Indonesia dinominasikan masuk sebagai salah satunya," ujar AT Wiryawan, Race Director Bali Gravity Enduro, dihubungi Health-Liputan6.com pada Minggu (3/10/2019).
Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu penyelenggara babak kualifikasi kejuaraan dunia ini tak lepas dari upaya AT Wiryawan dan tim sejak 2015.
Diawali dengan merintis infrastruktur dan edukasi kepada para rider mengenai enduro, AT Wiryawan beserta timnya kemudian memberanikan diri menggelar kejuaraan mountain bike skala nasional.
"Kami mempersiapkan portofolio untuk dajukan ke EWS. Setiap event, kami laporkan ke mereka. Segala sesuatunya, terutama rule (aturannya) pun kita mengikuti rules Enduro World Series. Nah, pada 2018 baru mereka mengumumkan, kami diberi kesempatan untuk menyenggarakan satu event di Indonesia," cerita AT yang juga aktif dalam Komite Enduro Asia.
Kejuaraan Internasional di Indonesia
Tujuan AT Wiryawan dan tim menggelar ajang balap sepeda internasional di Tanah Air agar para atlet sepeda di dalam negeri bisa mendapatkan pengalaman tanpa harus merogoh kocek lebih dalam bepergian ke luar negeri.
"Biasanya atlet-atlet Indonesia yang bisa menikmati event-event internasional itu hanya orang-orang tertentu saja, yang punya uang dan tim besar. Mereka pergi ke sana. Saya berpikir bahwa kenapa enggak kalau event internasional itu kita hadirkan ke Indonesia. Biar semua, orang Indonesia khususnya, bisa menikmati riding dengan atlet-atlet internasional," jelasnya.
Panitia memilih Bali sebagai lokasi kejuaraan kualifikasi dunia kali ini karena dianggap memenuhi kriteria khusus yang ditetapkan oleh EWS. Ada dua kriteria yang diutamakan dalam pemilihan lokasi yakni keamanannya mudah diakses dan merupakan daerah wisata.
"Kenapa Bali? Karena dari EWS ada kriteria khusus. Pertama, harus mudah diakses secara keamanan. Kedua, kalau bisa di daerah wisata karena ini kan sport tourism. Bukan sekadar lomba sport saja, kita juga ada unsur leisure-nya," AT menjelaskan.
Advertisement
Menghadirkan pebalap juara dunia
Balap sepeda enduro merupakan balap sepeda gunung (all mountain bike racing) yang menggabungkan kategori cross country (XC) dan downhill (DH). AT mengatakan, ada tujuh stage atau jalur menurun (downhill) dalam kejuaraan di Kintamani tersebut.
Sementara kategori lomba dalam Bali Gravity Enduro, antara lain: Men Open, U-21, Master A-B-C, dan Women Open. Saat ini, atlet-atlet internasional yang telah terkonfirmasi mengikuti kejuaraan tersebut berasal dari Inggris, Brasil, Prancis, Kroasia, Iran, Italia, New Zealand, Australia, AS, Nepal, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Bahkan, AT mengatakan, para pebalap Tanah Air tak hanya bisa merasakan berkompetisi dengan atlet sepeda dari negara lain dalam Bali Gravity Enduro, tapi juga bisa menyerap ilmu dari juara dunia yag ikut hadir.
"Alhamdulillah ada dua atlet juara dunia World Cup-nya downhill, Luca Shaw dan Steve Peat untuk mengisi sharing session dan coaching clinics ke riders atau teman-teman pebalap," tutup AT Wiryawan.