Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 13 orang menjadi korban dalam peristiwa ambruknya atap SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa pagi (5/11/2019). Sebanyak dua dari 13 korban dilaporkan meninggal dunia.
Mengutip Antara, berikut data korban peristiwa robohnya atap SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur:
Advertisement
-Korban meninggal dunia
1.Irza Almira, umur 8 tahun, alamat Gentong, Kota Pasuruan
2.Sevina Arsy Wijaya, Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan
-Korban luka-luka (semua warga Kota Pasuruan):
1.Zidan, umur 8 tahun alamat Gentong
2.Wildalmul, umur 11 tahun alamat Gentong
3.Abdul Muktim, umur 11 tahun, alamat Gentong
4.Hilda Salsa, umur 11 tahun alamat Gentong
5. Alisah, umur 7 tahun, alamat Gentong
6.Kina, umur 8 tahun, alamat Wirogunan
7.Akbar, umur 8 tahun, alamat Gentong
8. Siti Rohmania, umur 8 tahun, alamat Gentong
9.Aisyah, umur 8 tahun, alamat Karya Bakti
10.Ahmad Gersana, umur 8 tahun, alamat Gentong
11.Zahra Salsabila, umur 9 tahun, alamat Gentong
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Atap Bangunan SDN di Pasuruan Roboh, Dua Meninggal
Sebelumnya, satu guru dan satu murid meninggal dunia akibat peristiwa bangunan atap sekolah ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 5 November 2019. Selain itu, terdapat 11 siswa yang mengalami luka - luka.
"Berdasarkan laporan yang diterima dari Polres Pasuruan Kota, identitas korban meninggal dunia berinisial IA, usia 8 tahun warga Gentong, Kota Pasuruan dan seorang guru, Silvina Asri, usia 19 tahun," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Ia mengatakan, saat ini Polresta Pasuruan mengevakuasi bangunan yang ambruk. Diketahui, atap bangunan yang ambruk menimpa belasan siswa yang sedang kegiatan belajar mengajar.
"Sekolah itu letaknya di Kota Pasuruan Kota SD Gentong, Kecamatan Gadingrejo. Peristiwanya tadi sekitar pukul 08.30 WIB," kata Barung.
Barung menyampaikan, gedung yang ambruk di SDN Gentong Pasuruan berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yaitu kelas 2 A dan B dan kelas 5 A dan B. Di kelas V B dan II A tidak ada korban.
"Hasil identifikasi sementara masih berlangsung antara 13 menjadi korban, 11 luka-luka, dua yang meninggal dunia," kata Barung. Nah ini meninggal dikarenakan terkena bangunan itu jelas karena ambruk dari atas," ujar Barung.
Advertisement