Menko Luhut Lobi China agar Produk Baja Indonesia Bebas Bea Masuk

Produk ekspor dari Indonesia ke China yang dinilai bisa ditingkatkan antara lain buah-buahan tropis seperti nanas, sarang burung, hingga produk olahan kelapa sawit.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Nov 2019, 10:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah China memberikan keringanan atau penghapusan bea masuk untuk impor produk baja asal Indonesia ke negeri Tirai Bambu.

Permintaan itu disampaikan langsung saat Luhut bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pembukaan China International Import Expo (CIIE) di Shanghai, China.

“Pada pertemuan singkat sekitar tujuh menit itu saya sampaikan mengenai kondisi terakhir ekspor Indonesia. Saya sampaikan juga meminta keringanan atau penghapusan kebijakan pemerintah China yang menerapkan tarif masuk untuk impor produk baja dari Indonesia dan Presiden Xi mengatakan akan memperhatikan dan mempertimbangkan,” kata Luhut dikutip dari Antara, Rabu (6/11/2019).

Dalam pertemuan itu, Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia berharap dapat meningkatkan ekspor ke negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.

Produk ekspor dari Indonesia yang dinilai bisa ditingkatkan antara lain buah-buahan tropis seperti nanas, sarang burung, hingga produk olahan kelapa sawit.

“Lalu ada olahan-olahan produk hilirisasi seperti nickel ore, tembaga, timah, bauksit dan banyak lagi. Presiden Xi tadi berjanji untuk meningkatkan investasi negaranya di bidang teknologi,” katanya.

Di lain pihak, Luhut menambahkan pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai perbaikan di bidang regulasi serta memberi kepastian untuk memudahkan para investor dalam proses investasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bea Masuk 25 Persen

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Kepada pihak yang tidak sepakat dengan hasil Pemilu 2019, dipersilahkan mengadukan ke pihak yang berwenang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam rangkaian kegiatan CIIE, Luhut didampingi Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. CIIE merupakan bentuk usaha pemerintah China untuk mendukung liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi dan membuka pasar bagi dunia.

Pameran CIIE bertujuan menarik komunitas bisnis dan investasi Internasional di tengah perang dagang antara China dengan Amerika Serikat yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyempatkan melakukan pertemuan makan siang dengan beberapa pebisnis Amerika Serikat (AS) dan China.

Pengusaha asal AS yang menjadi pemasok baja ke AS dari Indonesia menyampaikan permasalahan mereka bahwa produk baja yang mereka suplai dikenakan kebijakan tarif masuk sebesar 25 persen.

Menanggapi hal tersebut, Luhut berjanji akan membahas hal tersebut dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross yang akan datang ke Indonesia.

“Besok dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Wilbur Ross, saya akan sampaikan hal ini dan minta kebijakan AS untuk memberi keringanan,” janjinya.

Luhut mengatakan kebijakan tarif bea masuk untuk baja ke China cukup memberatkan karena produk baja diproduksi di daerah terpencil di mana masyarakat kecil yang bekerja di sana yang akan merasakan dampaknya.

“Hanya Jepang, Korea Selatan dan Turki mendapat pengecualian tarif masuk ini. Kita kan negara berkembang tentu ini menyulitkan bagi Indonesia,” pungkas Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya