Jokowi Resmi Buka Pameran Infrastruktur Terbesar di Indonesia

Jokowi mengatakan pameran ini penting diadakan sebagai wujud keseriusan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Nov 2019, 14:42 WIB
Presdien Jokowi resmi membuka pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW) (dok: Athika)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW), Konstruksi Indonesia (KI) dan Intertraffic Indonesia, tiga pameran infrastruktur, konstruksi dan konektivitas terbesar di Indonesia.

Gelaran ini diadakan dari tanggal 06 November hingga 8 November 2019 di Jakarta International Expo, dengan menghadirkan setidaknya 240 exhibitors dari 20 negara dari latar belakang infrastruktur jalan, jembatan, konstruksi, alat berat, teknik sipil, parking dan lainnya.

Jokowi mengatakan pameran ini penting diadakan sebagai wujud keseriusan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara lain.

"Meskipun 5 tahun ke depan kita mengedepankan SDM, pembangunan infrastruktur juga jangan ditinggal. Justru harus dikebut lebih cepat, kita harus tetap fokus," ujarnya Jokowi di Jakarta.

Sementara Managing Director Tarsus Indonesia, selaku penyelenggara acara, Tri Turturi menyampaikan pameran ini akan dihadiri kurang lebih 30 ribu pengunjung dari berbagai latar belakang.

"Target kami adalah kalangan profesional dari sektor energi, air dan pengolahan limbah, perkeretaapian, pelabuhan, utilitas, industri konstruksi, asosiasi industri, pemilik proyek hingga investor," ujar Tri.

Diharapkan, adanya pameran ini bisa mendorong profesional dalam bidang konstruksi bertukar pikiran agar pembangunan nasional di Indonesia dapat terakselerasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tender Konstruksi Belum Selesai Akhir Tahun, Jokowi: Jembatan dan SD Jadi Ambruk

Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan hingga di penghujung tahun 2019, masih ada proses e-tendering atau lelang elektronik yang belum selesai. Tercatat, tender di sektor konstruksi total Rp 31,7 triliun yang masih berproses.

"Ini tinggal November, Desember masih e-tendering. Meski tahu ada yang cepat, tapi apakah seperti ini mau kita teruskan? Rp 31 triliun e-tendering bener bisa cepat. Tapi ini urusan konstruksi. Mau manggil siapa kontraktornya?" ujar Jokowi saat membuka Rakornas LKPP di JCC Senayan Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Jokowi mengatakan, pengerjaan konstruksi tidak bisa dikerjakan buru-buru dan asal kebut. Sebab, ini akan berdampak terhadap kualitas bangunan.

"Akhirnya apa? Ya, kualitasnya pasti jelek, jembatan ambruk. November masih tender gimana? SD (Sekolah Dasar) ada yang ambruk, gedung (ambruk) karena kerjanya cepet-cepatan dan masuk hujan, musim hujan," ucapnya.

 


e-tendering

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menghadiri Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta, Rabu (26/11/2019). IBEX 2019 untuk memberi rekomendasi terkait konsolidasi keuangan dan bisnis fintech guna menciptakan ekosistem keuangan yang kuat, efektif dan efisien. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta kementerian/lembaga pada tahun depan untuk bergerak cepat dalam menjalankan proyek-proyek melalui sistem e-tendering. Jokowi ingin di penghujung tahun tidak ada lagi lelang yang masih berproses.

"Mindset harus diubah. Bulan Januari, ayo langsung main di tahun awal, kerja enak, kualitasnya pasti baik, kontraktornya juga tidak dikejar-kejar, kaya dikejar-kejar hantu," kata Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya