Liputan6.com, Jakarta Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan memiliki 2 Unicorn baru pada awal tahun mendatang. Penambahan 2 Unicorn tersebut akan melengkapi 5 Unicorn yang telah ada saat ini.
"Saat ini officially Unicorn-nya 5. Berpotensi nambah 2 lagi. Akhir tahun ini. Jadi mudah-mudahan memasuki tahun baru 2020 nanti, Unicorn kita bisa 7," ujar Bambang di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Bambang mengatakan, memiliki 5 Unicorn Indonesia telah masuk menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga masuk menjadi 10 negara dengan Unicorn terbanyak di dunia.
"Dengan 5 saja kita sudah menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara dan masuk top 10 di dunia. Jadi kalau 7, barang kali ranking di dunia juga naik," jelasnya.
Memiliki banyak perusahaan dengan valuasi USD 1 juta tidak mudah. Sebab, masih banyak perusahaan di dunia bahkan di Indonesia belum mampu mencapai hal tersebut.
"Apa sih gunanya kita bangga sama Unicorn?. At the end of day itu entrepreneurship ya. Dan mereka itu adalah technopreneurship tentunya yang dibayangkan oleh teman-teman di BBPT. Preneur is interpreneur tapi tehnopreneur artinya interpreneur yang dilakukan melalui teknologi tadi," jelasnya.
"Dan ternyata ada 5 atau 7 Unicorn, intechnopreneur di Indonesia yang valuasinya sudah dollar 1 million dan itu tentunya bukan angka yang mudah. Buktinya tidak hanya perusahaan yang bisa menjadi unicorn," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Indonesia Masuk 10 Negara Penghasil Unicorn Terbanyak di Dunia
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan usaha rintisan di bidang digital akan menjadi penggerak ekonomi dunia di masa depan.
"Ada dua alasannya pertama adalah peluang yang besar di sektor ekonomi digital, Indonesia memiliki 171 juta pengguna internet dan 130 juta pengguna smartphone adalah peluang bagi ekonomi digital. Alasan kedua ada ribuan bahkan jutaan produk kreatif Indonesia menunggu untuk dikelola sebagai produk digital," kata Menko Luhut di acara Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (31/10/2019), kemarin.
Baca Juga
Menko Luhut menyatakan kebanggaannya karena berdasarkan data Hurun Research Institute bulan lalu, Indonesia masuk dalam 10 negara penghasil unicorn terbanyak di dunia.
"Indonesia masih jauh tertinggal dari Tiongkok, yang memiliki 206 unicorn, Amerika Serikat punya 203, India memiliki 21 unicorn, Inggris punya 13. Indonesia punya Gojek, Tokopedia dan Bukalapak tapi saya optimistis angka ini bisa terus meningkat," ujarnya.
Ia berharap forum ini dapat membuka peluang kerjasama yang dapat membuat startup di negara-negara peserta AIS maju dan berkembang.
"Kita tunjukkan kepada teman-teman kita negara AIS untuk melihat bahwa Indonesia ini sedang berkembang, kalian juga bisa ajak startup-startup mudamu untuk melakukan ini," katanya kepada media usai memberi sambutan.
Advertisement