Liputan6.com, Amsterdam - Seorang pilot tidak sengaja membunyikan alarm pembajakan dalam pesawat dan memicu peringatan keamanan utama di Bandara Schiphol, kota Amsterdam, Belanda.
Polisi militer Belanda mentweet sekitar pukul 19.30 (18:30 GMT) untuk mengatakan mereka sedang menyelidiki "situasi yang mencurigakan" ketika alarm itu aktif di Bandara Schiphol.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian Bandara Schiphol --salah satu bandara tersibuk di Eropa-- kemudian ditutup ketika polisi menanggapi ancaman yang dilaporkan.
Tetapi sekitar satu jam kemudian, Air Europa mengumumkan bahwa seorang pilot secara tidak sengaja memicu alarm.
"Ini alarm salah. Dalam penerbangan Amsterdam-Madrid sore ini (alarm) diaktifkan, secara tidak sengaja, sebuah peringatan yang memicu protokol pengamanan pembajakan di bandara," jelas maskapai itu via Twitter, Rabu malam waktu lokal, dikutip dari BBC, Kamis (7/11/2019).
"Tidak ada yang terjadi, semua penumpang aman dan kini menunggu untuk segera terbang. Kami sangat meminta maaf."
Simak video pilihan berikut:
Evakuasi dan Penutupan Sempat Dilakukan
Sesaat sebelum pengumuman, polisi militer Belanda mengonfirmasi semua penumpang dan staf telah dievakuasi dengan aman dari penerbangan menuju Madrid.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan bagian dari D-pier bandara ditutup untuk umum, dengan penumpang menunggu informasi.
Penerbangan masih mendarat di bagian lain bandara selama gangguan, tetapi layanan darurat bergegas dan beberapa penerbangan diadakan di landasan tarmac.
Roberto Carrera, 38, mendarat di bandara di tengah siaga sekitar pukul 19.45 waktu setempat.
"Pilot memberi tahu kami sebuah insiden mungkin terjadi," katanya kepada BBC dalam wawancara telepon.
Carrera mengatakan, dia dan penumpang lain dalam penerbangannya dari Dublin kemudian ditahan di landasan selama sekitar satu jam sebelum mereka diizinkan untuk turun.
Dia melihat polisi di terminal tetapi menggambarkan suasana di bandara sebagai keseluruhan tenang, meskipun ada gangguan.
Advertisement
Kejadian Serius
Insiden itu digambarkan sebagai situasi GRIP-3, kata pejabat Belanda, yang berarti insiden atau peristiwa serius dengan konsekuensi besar bagi penduduk setempat.
Dokumen peraturan yang diterbitkan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menjelaskan bahwa pilot dapat menggunakan kode suar transponder khusus, mengetik kode 7500, untuk meningkatkan peringatan akan gangguan yang melanggar hukum dalam kasus pembajakan.
Masih belum jelas apakah itu semua terjadi selama alarm salah pada Rabu.
Bandara Amsterdam adalah salah satu pusat transportasi tersibuk di Eropa, menangani lebih dari 70 juta penumpang per tahun.