Joko (kiri) dan Hano (kanan) menyelesaikan dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Joko bersama Hano, Sarjudi, dan Pono merupakan seniman penting di balik suksesnya ratusan pertunjukan wayang orang di Gedung Bharata. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Joko menyelesaikan dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Joko bertugas untuk mempercantik properti seperti candi, bebatuan, dan pohon. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Hano menyelesaikan pembuatan properti di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Sejak 1977 goresan tangan Hano dan Sarjudi menghiasi 11 layar tema panggung wayang orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Joko menyelesaikan dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Joko bertugas untuk mempercantik properti seperti candi, bebatuan, dan pohon. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sarjudi (65) membuat gunungan wayang saat dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Sarjudi bersama Hano, Joko, dan Pono merupakan seniman penting di balik suksesnya ratusan pertunjukan wayang orang di Gedung Bharata. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Sarjudi (65) menyelesaikan pembuatan gunungan wayang saat dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Sarjudi dan rekan-rekannya tetap setia di bidangnya meski pertunjukan wayang orang perlahan hilang ditelan zaman. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seniman duduk santai memandangi hasil dekorasi panggung di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Pono selaku sutradara pertunjukan turut setia membantu rekan-reakannya mempersiapkan dekorasi panggung. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)