Soal Utang, Garuda Minta Sriwijaya Air Punya Itikad Baik

Hubungan maskapai pelat merah Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air kembali memanas

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Nov 2019, 18:30 WIB
Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2019). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengambilan gambar ataupun video di dalam pesawat oleh penumpang ataupun awak kabin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan maskapai pelat merah Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air kembali memanas. Setelah beredar pesan berantai yang menyatakan bahwa Sriwijaya Air akan menjalankan bisnis mereka sendiri, pihak Garuda memberikan konfirmasinya mengenai masalah ini.

Termasuk, meminta itikad baik dari maskapai tersebut untuk segera membayar utang-utangnya kepada institusi negara.

"Garuda berharap Sriwijaya beritikad baik atas penyelesaian kewajiban mereka," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan sebagaimana dikutip Liputan6.com dari keterangan resmi, Kamis (07/11/2019).

Lebih lanjut, Ikhsan menambahkan saat ini pihaknya sedang berdiskusi perihal penyelesaian kewajiban dan utang Sriwijaya kepada institusi negara seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya.

Sriwijaya Air Group diketahui menunggak utang senilai Rp 800 miliar kepada PT Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia untuk biaya perawatan pesawat.

Selain kepada GMF, Sriwijaya Air Group juga menunggak utang kepada BUMN lainnya yakni PT Pertamina, Angkasa Pura I, dan II, Airnav Indonesia dan lainnya dengan total Rp 2,46 triliun terhitung pada Oktober 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penerbangan Sriwijaya Air Dibatalkan, Penumpang Merasa Ditipu

Pesawat Sriwijaya Air (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Penerbangan Sriwijaya Air ke Malang melalui Bandara Soekarno-Hatta dibatalkan. Puluhan penumpang belum mendapat kejelasan terkait alasan pembatalan tersebut. Seharusnya pesawat akan berangkat pada pukul 13.10 WIB.

Salah satu penumpang, Nasrul Utama merasa ditipu. Menurutnya pihak maskapai sudah mengetahui tidak ada pesawat yang bisa terbang ke Malang. Namun tiket pesawat tetap dijual.

"Apa ini perusahaan atau apa? Ini penipuan. Terus terang saja. Sudah tahu pesawatnya tidak ada, dijual juga," keluhnya kepada wartawan di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/11/2019).

Nasrul pun merasa heran tak ada pesawat Sriwijaya Air tapi penumpang tetap diberi boarding pass. Seharusnya informasi disampaikan dari awal saat proses check in.


Ke Lampung dan Pontianak Juga Delay

Rencananya, 188 turis Malaysia akan didaratkan di Bandara International Hanandjoedin, Belitung dengan maskapai Sriwijaya Air.

Selain pembatalan penerbangan ke Malang, Sriwijaya juga menunda penerbangan tujuan Lampung dan Pontianak. Pesawat ke Lampung seharusnya berangkat pukul 07.15 WIB namun sampai siang ini belum ada kejelasan.

Salah seorang penumpang, Krisna (77) mengatakan belum ada kepastian kapan dia akan berangkat ke Lampung. Dia tetap berharap bisa tetap terbang untuk menghadiri acara keluarga.

Menunggu sejak pagi, Krisna mengatakan ada pembagian makan siang dari pihak maskapai. Selain itu pihaknya akan diberikan kompensasi sebesar Rp 300 ribu. Namun uang kompensasi bisa dicairkan sepekan setelah jadwal penerbangan.

"Dapat kompensasi Rp 300 ribu tapi itu bisa diambil di Bank Mandiri seminggu setelah ini," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya